Kategori Berita
Media Network
Senin, 26 APRIL 2021 • 15:10 WIB

Bahaya Bencana Chernobyl Bisa Sebabkan Sindrom Radiasi Akut Sampai saat Ini

Bencana Chernobyl (wikipedia)

Meskipun hanya 50 kematian yang dikaitkan dengan bencana Chernobyl, ribuan orang yang selamat mengalami efek yang mengubah hidup. Studi masih dilakukan untuk mengetahui dampak jangka panjang radiasi tersebut.

Krisis nuklir Chernobyl mendatangkan malapetaka dan memicu kepanikan di seluruh dunia, dengan ribuan orang masih hidup dengan konsekuensinya.

Pada tahun 1986, salah satu reaktor di pembangkit listrik itu meledak dan terbakar, memancarkan radiasi mematikan di seluruh bekas Uni Soviet.

Sementara PBB memperkirakan bahwa hanya 50 kematian yang dapat dikaitkan dengan bencana tersebut, namun kemudian memperkirakan bahwa 4.000 lainnya mungkin meninggal akibat dampak lanjutannya.

Ribuan orang juga menderita luka yang mengubah hidup setelah bencana tersebut, yang terjadi di bekas Uni Soviet di tempat yang sekarang disebut Ukraina.

Petugas pemadam kebakaran yang menanggapi tempat kejadian tidak menyadari jumlah besar radiasi yang mereka hadapi.

Dalam beberapa minggu setelah kehancuran, 29 pekerja pembangkit listrik dan petugas pemadam kebakaran meninggal karena sindrom radiasi akut.

"Saya melihat rekan-rekan lain yang bekerja malam itu," kata Insinyur Oleksiy Breus, seorang anggota staf di reaktor.

"Paparan radiasi, kulit merah, luka bakar radiasi, dan luka bakar uap adalah hal yang dibicarakan banyak orang, ketika saya menyelesaikan shift saya, kulit saya berwarna coklat, seolah-olah saya berjemur di sekujur tubuh saya," lanjutnya.

Secara total, 134 responden pertama didiagnosis ARS, 47 di antaranya meninggal.

Pada kasus yang parah, mereka mengalami kerusakan selaput usus, infeksi  dan dehidrasi.

Kecelakaan itu mempengaruhi jutaan penduduk di Ukraina dan Belarusia, bahkan mereka yang tinggal jauh dari lokasi kejadian.

Dalam 5 tahun pertama setelah bencana, kasus kanker di kalangan anak-anak meningkat lebih dari 90 persen di Ukraina.

Dipercaya sekitar 5.000 orang mengembangkan kanker tiroid setelah terpapar radiasi, banyak di antaranya adalah anak-anak.

Susu yang tercemar dijual di wilayah tersebut dan anak-anak kemudian mendapatkan dosis yodium radioaktif.

Proses itu sendiri melenyapkan sel-sel tiroid dan mencegah suplai darah dengan oksigen dan makanan.

Para penyintas juga telah lama khawatir bahwa paparan radiasi dapat memengaruhi sperma dan sel telur mereka, berpotensi membuat anak-anak mereka menderita penyakit genetik lainnya.

Tapi, sebuah studi baru dari National Research Center for Radiation Medicine di Kyiv, Ukraina, tidak menemukan bukti bahwa kerusakan ditularkan ke anak-anak.

Kerusakan juga berdampak besar pada satwa liar di sekitarnya, dengan hewan yang mengalami mutasi genetik.

Ahli biologi Timothy Mousseau, dari University of South Carolina, menemukan kutu mutan, burung, dan tikus di area yang terkontaminasi, termasuk beberapa dengan mata hilang.

Para ilmuwan yakin zona di sekitar bekas pabrik tidak akan bisa dihuni hingga 20.000 tahun.

Selama operasi pembersihan, helikopter, tank, mesin pemadam kebakaran dan truk digunakan untuk membersihkan puing-puing radioaktif dan membuang material ke dalam reaktor.

Alih-alih membersihkan dan mengembalikan kendaraan, pihak berwenang memutuskan untuk menjauhkannya dari publik.

Banyak dari mereka sekarang tertidur di zona eksklusi di sekitar lokasi reaktor.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Bahaya Bencana Chernobyl Bisa Sebabkan Sindrom Radiasi Akut Sampai saat Ini

Link berhasil disalin!