Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 24 APRIL 2021 • 12:35 WIB

Astaga! Cadangan Udara Habis Tadi Pagi, Peluang Hidup 53 Kru KRI Nanggala Sangat Tipis

Momen saat kru KRI Nanggala-402 menunaikan ibadah salat di atas kapal. (Istimewa)

Sebanyak 53 kru Kapal Selam KRI Nanggala-402 disinyalir telah kehabisian cadangan oksigen setelah dinyatakan hilang di perairan Laut Bali.

Nasib mereka pun diprediksi sudah tidak mampu bertahan di dalam ruangan kedap udara dalam kapal selam di bawah permukaan air mengingat cadangan oksigen hanya bisa bertahan sampai Sabtu (24/4/2021) pukul 03.00 WIB dini hari tadi.

Tim penyelamat telah berjuang melawan waktu hari ini untuk menemukan KRI Nanggala-402 kapal selam buatan Jerman Barat yang berusia 44 tahun, dikabarkan menghilang pada hari Rabu (21/4/2021) saat bersiap untuk melakukan latihan torpedo.

Jika kapal selam itu masih utuh, para pejabat mengatakan kapal itu hanya akan memiliki cukup udara untuk bertahan sekitar pukul 03:00 Sabtu pagi.

Kapal selam KRI Nanggala-402 saat beroperasi. (Militer Indonesia)

 

Seorang pilot TNI AU mengatakan enam ton peralatan telah diterbangkan ke pangkalan untuk membantu pencarian termasuk balon bawah air untuk membantu mengangkat kapal.

Sementara itu Angkatan Laut Indonesia mengatakan sedang menyelidiki apakah kapal selam itu kehilangan daya selama menyelam dan tidak dapat melakukan prosedur darurat saat turun ke kedalaman 600-700 meter, jauh di luar batas keselamatan.

Kerabat korban kru Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang di dalam kapal selam sangat menunggu kabar dari orang yang mereka cintai seperti yang dikutip Dailymail.

Berda Asmara, istri ABK Guntur Ari Prasetyo, 39 tahun, yang telah berlayar di Nanggala selama 10 tahun, mengatakan: "Saya berharap mereka ditemukan dalam keadaan hidup."

"Kami sempat melakukan video call. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan pergi berlayar dan meminta saya untuk berdoa untuknya," katanya.

Kru kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang saat beroperasi. (EPA)

 

Pada hari Jumat, Pentagon mengatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah berbicara dengan mitranya dari Indonesia dan menawarkan dukungan tambahan, yang mencakup peralatan pencarian bawah laut.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada hari Kamis siap memberi dukungan dalam pencarian kapal selam itu.

"Amerika Serikat akan melakukan segala yang mungkin untuk mendukung upaya pencarian dan penyelamatan Indonesia," kata seorang juru bicara.

Dua kapal Angkatan Laut Australia juga sedang menuju ke daerah pencarian termasuk fregat dengan kemampuan sonar khusus, kata departemen pertahanan.

Negara tetangga Singapura dan Malaysia serta Amerika Serikat dan Australia juga termasuk di antara negara-negara yang membantu perburuan dengan hampir dua lusin kapal perang dikerahkan untuk menjelajahi zona pencarian yang mencakup sekitar 10 mil laut persegi (34 kilometer persegi).

Indonesia mengoperasikan lima kapal selam - dua Type 209 buatan Jerman termasuk Nanggala dan tiga kapal Korea Selatan yang lebih baru.

Artikel menarik lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Astaga! Cadangan Udara Habis Tadi Pagi, Peluang Hidup 53 Kru KRI Nanggala Sangat Tipis

Link berhasil disalin!