Muhammadiyah: Pasien Positif Hingga OTG Covid-19 Tidak Wajib Berpuasa

Tenaga kesehatan Covid-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan bahwa pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk bagi yang tidak bergejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG), tidak wajib menunaikan puasa.

"Puasa Ramadhan wajib dilakukan kecuali bagi orang yang sakit dan kondisi kekebalan tubuhnya tidak baik. Orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, baik bergejala dan tidak bergejala (OTG) masuk dalam kelompok orang yang sakit," tulis Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangannya, Senin (12/4/2021).

Muhammadiyah juga mengecualikan para tenaga kesehatan untuk wajib berpuasa. Tenaga kesehatan dapat mengganti dengan puasa setelah Bulan Ramadan agar kekebalan tubuh tetap terjaga.

Terkait vaksinasi, Muhammadiyah tetap mengizinkannya saat puasa. Vaksinasi tidak membatalkan puasa karena bukan melalui mulut  atau rongga tubuh lainnya, seperti hidung. Vaksin juga tidak memuaskan keinginan dan bukan merupakan zat makanan yang mengenyangkan.

Untuk masyarakat yang area tempat tinggalnya terdapat penularan Covid-19, sebaiknya salat berjamaah dan salat tarawih di rumah masing-masing.

Namun, jika tidak ada penularan, salat berjamaah dapat dilaksanakan di masjid, mushola, langgar atau tempat lainnya dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Pengajian yang biasanya beriringan dengan salat berjamaah tetap dapat dilakukan, namun dengan mengurangi durasi waktu, dan menerapkan prokes.

"Namun jika di wilayah tersebut ada kasus positif COVID-19, kajian atau pengajian sebaiknya dilakukan secara daring atau membagikan materi ke jamaah di rumah," pungkas Haedar Nashir.

Artikel Menarik Lainnya:

• Kemenag Lampung akan Lakukan Rukyatul Hilal di Bukit Gelumpai
• Hubungan Jack Ma dan China Meruncing, Perusahaan Alibaba Didenda Rp40,6 Triliun
• Buntut Kuda Kepang Dibubarkan Paksa, Polrestabes Medan Sudah Amankan 10 Orang