Crazy Rich Helena Lim Dapat Vaksin Covid-19 Bareng Nakes, Polisi: Dia Memiliki Apotek

Crazy Rich Helena Lim (Instagram/@helenalim899)

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih mendalami kasus vaksinasi oleh crazy rich Jakarta Utara bernama Helena Lim. Polda Metro masih mendalami terkait kapasitas Helena hingga dirinya bisa mendapat vaksin COVID-19 berbarengan dengan tenaga medis.

"Yang berhak menerima vaksin adalah Nakes (tenaga kesehatan). Pertanyaanya apakah yang bersangkutan masuk ke dalam Nakes?," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/2/2021)

Diketahui kala itu vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Saat melakukan vaksin, Helena mengaku sebagai bagian dari tenaga medis.

Polisi sendiri tidak menampik jika Helena memiliki sebuah apotek. Dalam surat yang diberikan petugas medis, Helena menyebut jika dirinya bagian dari tenaga medis dan berhak untuk diberikan vaksin sinovac lebih awal dibanding masyarakat sipil yang lain.

"Betul dia adalah petugas apotek, dia memiliki apotek, kapasitas bekerja di apotek? Iya. Pertanyaan itu tadi kita akan cek apakah, intinya menentukan termasuk kriteria Nakes atau tidak," beber Tubagus.

BACA JUGA: Perkembangan Kasus Vaksin Crazy Rich Helena Lim, Polda Metro: Masih Penyelidikan

Hingga saat ini Polda Metro Jaya masih mendalami perihal kapasitas Helena saat menerima vaksin. Kasus itu sendiri masih tahap penyelidikan.

Sekedar informasi, sebuah video viral menampilkan momen seorang wanita sedang diberikan vaksin. Belakangan diketahui wanita tersebut bernama Helena Lim yang disebut sebagai crazy rich Jakarta Utara.

Vaksinasi virus corona sendiri saat ini diketahui sedang ditujukan untuk tenaga kesehatan. Sedangkan Helena hingga kini belum diketahui kapasitasnya sehingga dirinya bisa divaksin.

Helena sendiri juga sudah diperiksa oleh Polda Metro Jaya. Pemeriksaan Helena berlangsung pada 15 Februari 2021 yang lalu.

Artikel Menarik Lainnya:

• Waduh! Tak Kunjung Periksa Politikus PDIP Terkait Kasus Bansos, KPK Digugat Praperadilan
• Pelanggar Protokol Kesehatan di DIY Alami Penurunan
• Kompol Yuni Tertangkap Pesta Sabu, Rupanya Punya Utang Rp340 Juta