Demo di Myanmar menentang aksi kudeta militer (REUTERS/Stringer)
Seminggu aksi protes berlangsung di Myanmar untuk menentang kudeta yang dilakukan oleh militer. Kini, pemimpin militer Myanmar meminta para PNS kembali masuk kerja.
Militer juga mendesak agar demonstrasi dihentikan dengan dalih menekan penyebaran virus corona. Jenderal Min Aung Hlaing menyebut ada "orang-orang tidak bermoral" yang memantik pembangkangan sipil tersebut.
Dilansir Reuters, aksi demonstrasi di Myanmar diikuti oleh tenaga medis, pegawai pemerintah, guru, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
"Mereka yang sedang jauh dari tugas diminta segera kembali menjalankan tugasnya untuk kepentingan negara dan rakyat tanpa memusatkan perhatian pada emosi," ujar Min Aung.
Menurutnya, aksi demonstrasi yang tidak mengindahkan jarak dan membentuk kerumunan justru memicu penyebaran virus Covid-19.
Namun, seruan Jenderal Min Aung Hlaing ditanggapi sarkas oleh netizen. Warga hingga saat ini masih terus berdemo dan meneriakkan dukungan kepada Aung San Suu Kyi yang ditangkap militer.
Sementara itu, diperkirakan lebih dari 22 orang ditangkap dalam aksi demonstrasi menentang kudeta militer tersebut.
Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap 10 pejabat militer dan mantan pejabat militer Myanmar karena dianggap bertanggung jawab atas kudeta tersebut.
Sanksi tersebut membuat pejabat militer Myanmar tidak bisa mengakses dana pemerintah yang disimpan di negara Paman Sam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: