Baru-baru ini beredar kabar bahwa Ustadz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata meninggal dunia setelah disuntik paksa. Kabar penyebab meninggalnya Ustadz Maaher ini beredar di aplikasi pesan WhatsApp dan media sosial Facebook.
Hal ini terungkap setelah pengguna Facebook dengan nama akun Angga Apriadi mengunggah tangkapan layar yang berisi narasi tentang kematian Ustadz Maaher. Dalam informasi tersebut, Ustadz Maaher disebut-sebut meninggal karena disuntik paksa.
Narasi tentang penyebab kematian Ustadz Maaher tersebut dianggap menyesatkan dan meresahkan.
"Innalillahi wa innailahi rojiun. Sahabat dekat Guz Ali Timor yaitu Ustadz Maaher meninggal di dalam penjara Bareskrim Polri. Beberapa kali tes hasil negatif. Lalu dipaksa disuntik kemudian meninggal. Nanti setelah para ulama habis giliran siapa lagi nih," demikian isi pesan yang beredar di WhatsApp tersebut.
Baca juga: Hentikan Penuntutan, Kejari Bogor Sebut Ustadz Maaher Masih Sehat Saat Berkas Diserahkan
Berdasarkan penelusuran, informasi tersebut tidak benar. Informasi tersebut tidak berdasar. Faktanya, Ustadz Maaher meninggal karena sakit.
Pihak kepolisian juga sudah menegaskan bahwa tidak ada penyiksaan terhadap Ustadz Maaher. Polisi memastikan Ustadz Maaher tidak pernah mengalami penyiksaan atau kekerasan selama ditahan di Rutan Bareskrim.
"Tidak benar ada penyiksaan, almarhum meninggal dunia karena sakit," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, dikutip dari Antara, Rabu (10/2/2021).
Namun, polisi juga tidak bisa menyampaikan secara detil penyakit yang diderita oleh Ustad Maaher dan menyebabkan dia meninggal dunia. Menurut polisi, mereka harus menjaga nama baik keluarga Ustad Maaher dengan tidak membeberkan penyakit yang sensitif tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: