Warga Myanmar turunkan atribut partai NLD. (Tangkapan Layar)
Ketegangan politik di Myanmar membuar warga negara tersebut mulai merasa ketakutan. Sebelumnya, koneksi inetrnet dan telepon Myanmar sempat mengalami gangguan usai pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai berkuasa ditahan.
Meski situasi sedang mencekam, warga Myanmar berharap tidak ada kekerasan yang terjadi selama kudeta militer.
Seorang jurnalis bernama Annie Zaman melalui akun Twitter-nya baru-baru ini membagikan sebuah video memperlihatkan pedagang yang berusaha menghilangkan atribut NLD, partai pengusung Aung San Suu Kyi.
Went out to local wet market and people are shopping as usual. Some were busy taking down NLD flags #video #bahan #myanmar
— Annie Zaman ????? (@Natrani) February 1, 2021
I am told to turn on local TV at 9 am pic.twitter.com/OD8H843f32
Orang-orang memang belanja seperti biasa, namun mereka juga mulai sibuk menurunkan atribut-atribut yang menunjukkan dukungan terhadap Aung San Suu Kyi.
"Pergi ke pasar basah lokal dan orang-orang berbelanja seperti biasa. Beberapa sibuk menurunkan bendera NLD #video #bahan #myanmar," cuit Annie Zaman melalui akun Twitter-nya, Senin (1/2/2021).
Anna kemudian memperlihatkan aktivitas biarawati dan biksu yang tetap ibadah dengan tengah kudeta.
"Sekarang pukul 08.30 dan pasar basah lokal penuh dengan orang. Biarawati dan biksu berjalan-jalan seperti biasa. Seperti itulah tampilan kudeta sekarang," tulisnya.
It’s 8:30 am here and local wet markets are full of people. Nuns and monks are walking around as usual. That’s how a coup look like right now pic.twitter.com/6blAqW3ph5
— Annie Zaman ????? (@Natrani) February 1, 2021
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: