Kategori Berita
Media Network
Kamis, 01 OKTOBER 2020 • 14:58 WIB

Dewi Soekarno Cerita Fakta di Balik Kejadian G30S/PKI dan Penyesalan Terdalam Hidupnya

Dewi Soekarno bersama Presiden Soekarno. (Istimewa)

Siapa mengira kalau Ratna Sari Dewi atau yang lebih dikenal Dwi Soekarno ternyata memendam penyesalan dalam hidupnya tida mau menemui pelaku sejarah yang memiliki rahasia terdalam soal kejadian G30S/PKI 1965.

Penyesalan Ratna adalah tidak pernah mau menjumpai Brigjen Sabur, Komandan Cakrabirawa yang dinilai mengetahui detail siapa dalang peristiwa G30S/PKI.

Kejadian September kelabu ini lah dengan terbunuhnya para jenderal yang kemudian melengserkan kekuasaan Soekarno hingga dikeluarkan Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) 1966.

Supersemar dari Soekarno kemudian dinilai para sejarawan disalahartikan dan dikibuli para jenderalnya hingga terjadi transfer kekuasaan pada Soeharto.

Siapa Brigjen Sabo yang diceritakan Dewi Soekarno yang jadi penyesalan seumur hidupnya tidak pernah mau ditemui, mungkin bisa jadi jawaban apa yang terjadi di balik peristiwa September (Rahasia Soekarno) soal G30S/PKI?

Pengakuain Dewi yang merupakan istri Presiden Pertama Soekarno ini disampaikan pada jurnalis senior Desi Anwar yang mewawancarai pada tahun 2016 lalu seperti yang dikutip INDOZONE, Kamis (1/9/2020).

"Jika anda harus mengulang kembali kehidupan Anda, adakah hal yang Anda sesali saat ini?," tanya Desi Anwar.

Dewi mengatakan kalau banyak hal yang dia sesali, namun dia begitu ia mendapat banyak pelajaran hidup. Katanya setiap orang pasti punya kesalahan yang pada akhirnya disesali.

Kata Dewi ada dua jenis penyesalan: "pertama jika Anda melakukan kesalahan dan Anda merasa menyesal. Kedua jika anda melakukan kesalahan Anda merupakan orang yang paling berbahagia."

"Contohnya, saat saya datang ke Indonesia untuk mengngok Bapak yang sedang sakit, Jendral Brigadir Sabo yang terluka dan tidak mampu berjalan. Meminta saya untuk menemuinya, namun saya tidak melakukannya," kata Dewi.

Sabo maksudnya Brigjen Subur Komandan Tjakrabirawa, satuan yang bertugas untuk menjaga keselamatan Presiden Soekarno, sekakarang namanya berubah menjadi Paspampres.

Pada saat itu Dewi tidak ingin menemui Brigjen Subur karena marah atas kesalahpaman yang terjadi. 

"Dan saya menyesal tidak melakukannya dan pensasaran dengan apa yang ia ingin katakan," katanya.

Selanjutnya saat Dewi berada di Paris, Perdana Menteri Malaysia Tunku Abdul Rahman memintanya untuk bertemu di London. Namun Dewi tidak memenuhi undangan tersebut.

Kedua orang tersebut, entah kenapa disebut Dewi merupakan dua sosok yang cukup disesali, kenapa sampai dia tidak menemui mereka. Padahal kesempatan itu ada, namun dia cuek.

Baru kemudian dia menyadari kalau rencana itu, mungkin ada kaitannya dengan rahasia peristiwa 30 September.

"Mungkin ia ingin memberitahu kejadian di bulan September awal bulan Oktober. Saya menyesal saya tidak datang, padahal ia memaksa saya untuk menemuinya. Saya benar-benar tidak ingin menemuinya saat itu. Saya sangat menyesal, mungkin ia ingin menyampaikan pesan yang sangat penting," kata Dewi.

Kendati akhirnya Dewi mengaku sempat menemui Kolonel Latif di penjara, ia memberikan informasi yang sangat penting.

"Saya lantas menulisnya dalam buku saya," katanya.

Buku dimaksud adalah Peristiwa 1965: Persepsi dan Sikap Jepang, diterbitkan pada 2015 lalu.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Dewi Soekarno Cerita Fakta di Balik Kejadian G30S/PKI dan Penyesalan Terdalam Hidupnya

Link berhasil disalin!