Manusia Silver terjaring razia di Jakarta. (Dok. Suku Dinas Sosial Jakarta Barat).
Maraknya kegiatan anak-anak dengan tubuh dilumuri cat atau yang kerap disebut 'manusia silver' di persimpangan jalan ibu kota cukup menjadi perhatian masyarakat. Aktivitas mereka tak hanya membahayakan diri tetapi juga pengguna jalan lain
Terkait dengan aktivitas ini, Ketua Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto mengatakan seharusnya anak-anak tidak berada di jalan tetapi di rumah atau sekolah karena itu, perlu adanya perhatian dari masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga masalah ini diselesaikan.
"Jalanan bukan tempat yang terbaik untuk anak. Kami berharap kerjasama semua pihak agar masalah sosial anak di jalanan dapat dicegah," kata Susanto pada Indozone, Kamis (3/9/2020)
Untuk menangani masalah ini, Pemda setempat perlu melakukan pembinaan, tetapi dengan jalan preventif, tidak dengan cara khas penertiban jalanan karena tidak akan menyelesaikan masalah.
"Menyelesaikan anak jalanan seperti mereka, tak akan selesai jika menggunakan pendekatan penertiban. Mesti pendekatan yang menyelesaikan akar masalahnya,," tuturnya.
Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah mencari tahu akar masalah, mengapa anak-anak manusia silver tersebut turun ke jalan untuk melakukan berbagai aktivitas yang membahayakan diri mereka.
"Harusnya dicari tahu apa faktornya sehingga anak ke jalan, tentu tak bisa disamakan antara case satu dengan lainnya," tuturnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: