Ketegangan AS-Tiongkok Jadi Pemicu Emas Bangkit Lagi

Ilustrasi emas batangan. (REUTERS/Leonhard Foeger)

Harga emas bangkit lagi pada Rabu pagi setelah anjlok 6% di sesi sebelumnya. Hal itu terjadi seiring penguatan ekuitas yang terhenti di tengah keraguan atas putaran stimulus fiskal Amerika dan meningkatnya ketegangan AS dan Tiongkok. 

Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi US$1.920,04 per ounce pada pukul 07.45 WIB, setelah mencatatkan penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari tujuh tahun, Selasa, karena peningkatan dalam  risk appetite dan penguatan dolar. Emas berjangka Amerika Serikat turun 0,7% menjadi US$1.930,70 per ounce. Demikian laporan Reuters, Rabu (12/8/2020). 

Kebuntuan antara Partai Republik dan Demokrat di Kongres terkait bantuan virus corona berakhir dalam hari keempat tanpa pembicaraan, Selasa, dengan masing-masing pihak menyalahkan satu sama lain atas sikap keras kepala mereka.

Perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang melarang TikTok Tiongkok dapat mencegah app stores AS menawarkan aplikasi video yang populer itu dan menjadikan iklan di platform itu hal yang ilegal, menurut dokumen Gedung Putih yang dilihat oleh Reuters. 

Sementara itu, Trump mengatakan hubungannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping memburuk setelah pandemi Covid-19.

Lebih dari 20,19 juta orang dilaporkan terinfeksi virus corona secara global dan 736.577 meninggal, menurut penghitungan Reuters. 

Indeks Dolar (Indeks DXY) bertahan stabil terhadap sekeranjang enam mata uang utama. SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun 0,3% menjadi 1.257,93 ton pada sesi Selasa.

Harga logam lainnya, perak melesat 1,6% menjadi US$25,18 per ounce, platinum naik 0,5% menjadi US$934,52 per ounce dan palladium stabil di posisi US$2.091,59 per ounce. 

Artikel Menarik Lainnya:

• 3 Fasilitas Canggih Ini Bikin Bandara Soekarno-Hatta Jadi semakin Berkelas
• 51 Perusahaan di DKI Jakarta Ditutup karena COVID-19
• Motor Juga akan Diberlakukan Gage, DPRD DKI Soroti Terganggunya Ekonomi Ojol