Kategori Berita
Media Network
Kamis, 16 JULI 2020 • 10:38 WIB

Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari di Masa Pandemi, Wali Murid Terpaksa Gadaikan KJP

Author

Wali murid Sutrisna (35) bercerita soal penggadaian KJP milik anaknya karena desakan ekonomi di rumahnya kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (15/7/2020). (ANTARA/Devi Nindy)

Demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, seorang wali murid bernama Sutrisna terpaksa menggadaikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya.

Sutrisna, sudah 3 bulan di PHK dari pekerjaannya sebagai petugas keamanan karena pabrik tempatnya bekerja mengurangi karyawan akibat pandemi Corona (COVID-19).

"Keadaan susah, gaji enggak dapat. Terus saya dan istri ke tempat langganan belanja yang biasa pake KJP, tapi mau pinjam uang Rp500.000," kata bapak 4 anak tersebut, Rabu (15/7/2020).

Pada awalnya, Sutrisna berniat ingin meninggalkan STNK motornya, namun pemilik toko enggan menerimanya karena mengetahui bahwa motor tersebut adalah satu-satunya barang berharga Sutrisna.

Hingga akhirnya, Sutrisna pun memutuskan untuk menitipkan KJP. Namun, Sutrisna mengatakan bahwa ia dari awal sebenarnya tidak berniat menggadaikan KJP tersebut.

"Akhirnya saya titipkan saja KJP anak saya. Bukan niat menggadaikan, karena PIN-nya saja saya tidak kasih," ujar Sutrisna.

Pada awal Juni lalu, Sutrisna berniat mengembalikan pinjaman. Namun, pemilik toko mengatakan bahwa KJP-nya sudah dirampok. Pemilik toko, kata Sutrisna, mengaku sudah habis Rp100 juta untuk menebus KJP tersebut.

Sutrisna pun baru mengetahui adanya kasus pemerasan oleh pengaku polisi dan wartawan yang menimpa pemilik toko perlengkapan sekolah itu serta adanya ratusan KJP yang disimpan.

Sutrisna juga mengungkapkan bahwa pemilik toko bukan rentenir karena tidak memberikan bunga atas pinjaman tersebut dan murni memberi pinjaman untuk mencari langganan.

Karena kejadian tersebut, Sutrisna berharap pemerintah tidak mencabut hak penerimaan KJP anaknya. Sebab, pria yang mengontrak di kamar seluas 4x3 meter ini sangat membutuhkan kartu tersebut untuk keperluan sekolah anaknya.

"Saya saat itu benar-benar buntu. Saya sama sekali tidak ada uang pegangan untuk membiayai lagi hidup keluarga, sedangkan harta benda tidak punya," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
BERITA TERBARU

Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari di Masa Pandemi, Wali Murid Terpaksa Gadaikan KJP

Link berhasil disalin!