Pemblokadean jalan lintas Sumatera oleh warga Desa Hutapuli Kecamatan Siabu. (ANTARA/HO)
Kepala Desa (Kades) Hutapuli Kecamatan Siabu Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Hanapi Nasution akhirnya mengundurkan diri setelah didemo warga dengan aksi bakar ban di jalan lintas Sumatera. Sang kades tersebut didesak untuk mundur terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga tidak merata.
Pengunduran diri sebagai Kades ini dilakukannya setelah mendapat desakan dari warga melalui aksi demo dengan blokade jalan lintas Sumatera, Selasa (16/06)
Sutan Nomba Lubis, tokoh masyarakat Desa Hutapuli mengatakan rapat mediasi yang dilakukan Muspika belum berhasil dilakukan, dan kepala desa memilih mengundurkan diri dari jabatannya.
“Mediasi gagal, dan pak Kades memilih mundur, dia tadi sudah buat surat pengunduran diri,” kata Sutan.
Sementara itu, Kapolres Madina, AKBP Horas Tua Silalahi mengatakan situasi di lokasi sudah mulai kondusif dan blokade jalan sudah dibuka oleh warga.
“Blokade jalan sudah dibuka dan sudah ada kesimpulan rapat. Iya (kades mundur) kabarnya begitu,” kata Kapolres, seperti dilansir dari Antara, Selasa (16/6).
Pengunduran diri itu terjadi setelah digelar rapat desa bersama Muspika. Kepala desa membuat surat pengunduran diri lalu membacakan surat tersebut di hadapan peserta musyawarah.
Sebelumnya, warga Desa Hutapuli Kecamatan Siabu, Madina memblokir jalan lintas Sumatera, Selasa (16/06).
Dari informasi yang dihimpun, penyaluran BLT di Desa Hutapuli ada penambahan peserta. Dan rapat keputusan penambahan BLT tersebut tanpa diikuti Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
"Informasi sementara begitu, kami baru tiba ke lokasi untuk melakukan mediasi. Penyebab sementara kita ketahui karena BPD tidak menerima keputusan terkait penambahan jumlah penerima BLT," kata Camat Siabu, Ali Himsar Nasution SPd yang dihubungi wartawan.
Senada juga dikatakan Kapolsek Siabu AKP Ayub Nasution. Ia menyebut saat ini Muspika sedang melakukan mediasi agar masyarakat membuka blokade jalan.
Sementara itu, Kepala Desa Hutapuli, Hanafi Nasution membenarkan pembagian BLT tersebut.
Jumlah penerima BLT ini sesuai dengan daftar penerima sebalumnya yakni sebanyak 70 orang.
"BLT kita bagikan kepada 70 orang warga dan tidak ada penambahan penerima. Kalau soal blokade jalan apa penyebabnya saya tidak tahu," ujarnya.
Hanapi Nasution juga mengatakan penyaluran BLT akibat dampak COVID-19 di desa tersebut sudah sesuai prosedur.
Penyaluran BLT tahap kedua yang bersumber dari Dana Desa (DD) diterima sebanyak 70 orang dengan besaran Rp600 ribu setiap peserta. Penyaluran ini sama dengan penyaluran tahap pertama.
"Jumlah penerimanya 70 orang, ini penyaluran tahap kedua. Soal aksi blokade jalan yang mereka lakukan itu saya tidak paham apa alasannya. Yang pasti saya sudah jalankan sesuai aturan dan sesuai hasil musyawarah desa," kata Kades.
Sekelompok warga yang memblokade jalan menginginkan BLT tersebut dibagi rata. Mereka menginginkan semua warga di Desa Hutapuli mendapat bantuan yang bersumber dari Dana Desa. Sementara data penerima dari desa tersebut hanya 70 orang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: