IHSG Menguat di Detik-Detik Akhir Perdagangan Hari Ini

Ilustrasi monitor saham. (Pexels/Energepic)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mengejutkan bergerak menguat dalam kurun waktu setengah jam, dalam sisa waktu perdagangan hari ini, sebelum pasar ditutup pukul 16.00 WIB. 

Indeks selalu bergerak di zona merah sejak pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (12/6/2020). Namun demikian, IHSG justru ditutup menguat 0,53 persen atau 25,60 poin ke 4.880,36 pada akhir perdagangan ini. 

Dalam sepekan terakhir, IHSG masih tercatat melemah 1,36 persen dari posisi 4.947,78 pada Jumat (5/6/2020) pekan lalu. IHSG sendiri bergerak menguat di hari Senin dan Jumat pekan ini. Namun IHSG sempat turun dalam tiga hari perdagangan, yaitu pada Selasa hingga Kamis pekan ini. 

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah di akhir pekan ini, di tengah kekhawatiran pasar atas kenaikan jumlah kasus baru virus corona di dunia dan Indonesia beberapa hari ini.

Rupiah tercatat melemah 153 poin atau setara 1,09 persen ke level Rp14155/US$ pada pukul 16.56 WIB. Rupiah sudah melemah lebih dari 2 persen dalam sepekan terakhir, meski jika ditilik data sebulan terakhir, rupiah masih menguat 4,74 persen. 

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, Reny Eka Putri, mengatakan tak cuma rupiah yang mengalami pelemahan terhadap dolar AS, namun juga sejumlah mata uang regional Asia juga mengalami hal yang sama.

"Karena situasi masih penuh ketidakpastian. Penambahan kasus baru virus corona di dunia masih terjadi. Pelaku pasar melihat pemulihan ekonomi global masih akan lama," kata Reny saat dikonfirmasi, Jumat (12/6/2020).

Menurut Reny, pelaku pasar juga mencemaskan penambahan kasus baru virus corona yang semakin besar dalam beberapa hari terakhir di Indonesia. Akibatnya pelaku pasar mulai pesimis dengan keberlangsungan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ). Pelaku pasar khawatir ada kemungkinan PSBB kembali diperketat dan aktivitas ekonomi dan bisnis kembali terhenti.

"Ini yang menjadi sentimen negatif. Meskipun sebetulnya data-data fundamental ekonomi Indonesia hari ini masih cukup baik," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

• Cegah Gelombang Kedua Virus Corona, Menhub Minta Protokol Kesehatan Diperketat

• Belajar dari Kasus Geprek Bensu, Ini Tips agar Merek Dagangmu Tidak Dipakai Orang Lain

• Waspada, Ini 3 Kondisi OTG yang Berpotensi Menularkan Virus Corona