Kasus Corona di Jakarta Melonjak Sejak Transisi, DPRD: Sudah Risiko

Karyawan memakai masker saat beraktivitas di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Ketua Fraksi Golkar di DPRD DKI Jakarta Basri Baco telah memperkirakan angka penambahan kasus virus corona di Jakarta akan meningkat ketika memasuki tahapan transisi menuju tatanan baru atau new normal.

“Kan memang sudah risikonya begitu. Ketika kita longgarkan pasti akan naik. Itu pasti akan naik,” ucap Basri kepada Indozone, Kamis (11/6/2020).

Kendati demikian, Basri tetap mengimbau agar pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meningkatkan berbagai macam upaya agar menekan jumlah penambahan kasus konfirmasi Covid-19.

“Upaya-upaya penyadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan, dan upaya pengawasan dan peningkatan penindakan terhadap yang melanggar aturan. Itu harus dilakukan,” paparnya.

Lebih lanjut, menurut Basri, roda perekonomian di Jakarta harus dihidupkan secara perlahan agar tidak terjadi dampak sosial yang berbahaya. Namun menjaga kesehatan juga harus tetap dioptimalkan.

“Tetapi kita juga harus bisa menjaga jangan sampai ketika kita longgarkan Covid-nya juga drastis, naiknya pelan-pelan ini sudah diantisipasi, sudah diduga dan sudah diperkirakan, jadi bukan hal yang menakutkan,” ungkap Basri.

“Tapi memang harus kita tahan, jangan sampai dia meledak. Harapannya ya naik sedikit, dan pelan turun ketika masyarakatnya sudah semakin sadar dan penegakannya makin ketat terhadap itu,” tutupnya.

Sekadar diketahui, sejak memasuki masa transisi penambahan kasus corona di Jakarta melonjak, dan bahkan sempat menjadi menjadi penambahan kasus tertinggi di Indonesia, yakni sebanyak 239 orang pada Selasa, 9 Juni 2020.

Artikel Menarik Lainnya:

• Seorang Nenek 89 Tahun di Probolinggo Berhasil Sembuh dari COVID-19
• Hanya Untuk Pasien Covid-19 Parah, Singapura Perbolehkan Gunakan Obat Remdesivir
• Kabar Duka, Dokter dari Jawa Timur Meninggal karena Covid-19