Tim medis merawat pasien yang terpapar virus korona. (China Daily via REUTERS)
Epidemi COVID-19 disebut dapat memusnahkan sekitar dua pertiga populasi manusia di dunia, jika virus mematikan itu tidak dikendalikan,
Mengutip Nypost, Rabu (12/2/2020). Ketua Kedokteran Kesehatan Masyarakat Universitas Hong Kong Profesor Gabriel Leung mengatakan kepada Guardian, dia sedang memeriksa efek dari peringatan WHO yang menyebut bahwa kasus penyebaran virus COVID-19 di luar Tiongkok adalah 'puncak gunung es'.
Sebagian besar ahli percaya bahwa setiap orang yang terinfeksi COVID-19, dapat terus menerus menularkan virus tersebut kepada 2-5 orang lainnya.
"Enam puluh persen dari populasi dunia adalah jumlah yang sangat besar," katanya.
"Apakah 60 hingga 80 persen populasi dunia akan terinfeksi? Mungkin tidak. Mungkin ini akan datang dalam gelombang yang berkelanjutan," lanjutnya.
Prediksi akan bahayanya virus COVID-19 juga diamini bos WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Menurutnya, epidemi ini masih jauh dari selesai.
"Dengan 99 persen kasus di Tiongkok, ini tetap sangat darurat dan menjadi ancaman besar bagi seluruh dunia," kata Tedros kepada para peneliti yang berkumpul di Jenewa pada hari Selasa.
Sementara itu, Zhong Nashan, penasihat medis terkemuka di Tiongkok yang berpengalaman menghadapi SARS di 2003 berkomentar kepada Reuters, jumlah kasus baru menurun di beberapa bagian negara itu. Epidemi ini disebutnya bakal memuncak di bulan ini.
"Saya berharap wabah ini atau peristiwa ini bisa berakhir pada bulan April," kata Zhong.
Seperti diketahui sebanyak 1.017 orang telah meninggal karena COVID-19 di Tiongkok, di mana total orang yang terinfeksi adalah 42.708 kasus.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: