Twitter/@@palingmahir/Instagram/@semarangstudent
Masa sekolah adalah masa terindah dan sulit untuk dilupakan. Di periode ini, ada banyak pengalaman dan peristiwa yang kita alami. Namun, bagi sebagian orang, berlaku sedikit nakal di sekolah adalah hal yang lumrah agar tertinggal sebuah cerita seru tak terlupakan.
Salah satu kenakalan yang kerap dilakukan oleh para siswa saat sekolah ialah bolos. Kalau sudah begini, dapat dipastikan kalau guru akan marah dan memberi hukuman.
Namun, bagi sebagian guru yang sudah terlalu lelah menghadapi kenakalan siswanya sering kali merendahkan dan menganggap remeh siswanya. Parahnya lagi, mereka menilai bahwa siswa yang nakal itu tak akan pernah sukses di masa depan.
Tak langsung menyerah dan kecil hati, para siswa yang sempat diremehkan itu menjadikan kata-kata yang terucap dari gurunya sebagai motivasi. Dengan belajar dan berusaha, mereka menunjukkan bahwa perkataan guru tersebut adalah salah besar.
Tweet ini saya dedikasikan untuk Bu Titiek, guru BK yg bilang saya gabakal masuk PTN; maaf saya cumlaude. pic.twitter.com/dfsfYZ82VO
— abam. (@palingmahir) November 8, 2019
Seperti halnya yang dialami oleh seorang pengguna Twitter Abam dengan akun palingmahir. Dalam unggahannya di akun Twitter, ia menuliskan kalimat motivasi yang didedikasikannya untuk sang guru Bimbingan Konseling (BK). Abam menceritakan bahwa guru BK bernama Titiek di sekolahnya ini meremehkannya dengan mengatakan ia tak bisa masuk PTN. Namun, Abam membuktikan bahwa ia bisa menjadi seorang mahasiswa yang lulus dengan predikat cumlaude.
Karena banyak warganet yang merasa mengalami nasib yang sama seperti Abam, cuitan Abam pun langsung dibanjiri komentar netizen. Mereka menuliskan berbagai kata yang didedikasikan untuk guru yang saat sekolah pernah meremehkan masa depan mereka.
Mau tau bagaimana "balas dendam" para siswa yang pernah diremehkan oleh gurunya? Berikut ini ulasannya.
Kalau ini saya dedikasikan untuk guru SMP saya yang bilang saya gabakal pernah bisa public speaking; Mon maap saya sekarang udah bisa. Kadang masih gemeteran, tapi SAYA BISA. pic.twitter.com/SUptIuv7Vv
— Odet (@raudhatds) November 10, 2019
Buat guru matematika SMA saya, yang bilang "Ekskul teross, liputan teross, izin teross", maaf pak alhamdulillah sekarang saya bisa dapet beasiswa full kuliah jurnalistik dari pemerintah Turki. pic.twitter.com/mzDRMQkaXZ
— Alinda Putri Dewanti (@alindaputri_13) November 10, 2019
Buat bu dede, yang waktu sd bilang kalau saya itu bodoh karena cuma bisa renking 2 dari bawah. Monmaap bu sekarang saya lanjut studi S2 di Unair???????? pic.twitter.com/1C89bxmcni
— Nachwa Utami (@nachwautimmy) November 11, 2019
Kalau saya, nilai UN Matematika paling rendah satu angkatan dengan nilai 28,5. Alhamdulillah masuk PTN jalur undangan dan menyelesaikan kuliah normal 4 tahun. Bersyukur abis lulus kemarin tidak nganggur. Hehe. pic.twitter.com/O0Lhk8LnwN
— Fadel Yulian (@fadelyulian_) November 11, 2019
Untuk orang2 dan sodara2ku yg sudah merendahkan ibu ku bahwa single parent tidak bisa menyelesaikan sekolah anak2nya, alhamdulillah berkat omongan dr kalian, aku dan kakakku bisa menyelesaikan study sarjana kedokteran dan sarjana pertanian tanpa bantuan dari kalian :) pic.twitter.com/Okq2MsinLL
— Maleo (@mallatifah) November 11, 2019
Ini juga buat om gue yang bilang "ngapain masuk kelas Bahasa, bisa jadi apa emang?" pas SMA
— Adli Hazmi (@adlihazmi) November 9, 2019
Jurusan Bahasa membawaku ke beasiswa pemerintah Turki. pic.twitter.com/6EUxUV3OBO
Buat bapaknya mantan gua yang dulu bilang gua dari keluarga gak jelas dan gak sebanding dengan mereka karena gua bukan PNS. Emg gua gamao jg sih.
— dika (@andikarynd) November 12, 2019
Maaf pak, saya jadi putra petir nih ????
Btw karena nametag baru setelah pengangkatan blm turun, jd masih pake yg botaque. Gpp lah ya? pic.twitter.com/IMRnHbGF61
Buat bu SM yg bilang saya sekolah dan belajar asal-asalan dan ngasih nilai IPA di rapor saya 5 padahal saya ga dapet segitu, plus skripsi saya tembus masuk jurnal kampus. Makasih ya bu motivasinya ???? pic.twitter.com/kbtNSxJZRq
— pemuja distorsi (@okvltism) November 9, 2019
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: