Pesawat Air Canada yang mengangkut 284 penumpang dan 15 awak kabin mengalami turbulensi parah ketika dalam perjalanan menuju Sydney. Akhirnya, pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Daniel K Inouye di Honolulu, Hawaii pukul 06.46 waktu setempat, Kamis (11/7).
Pihak maskapai mengatakan, setidaknya 37 penumpang terluka akibat guncangan hebat itu. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit di Honolulu pada Kamis (11/7).
Menurut informasi, pesawat jet Boeing 777-200 itu tiba-tiba mengalami turbulensi saat langit dalam keadaan cerah tanpa indikasi visual semacam awan, tepatnya dua jam setelah melewati Hawaii.
Sejumlah penumpang Air Canada mengatakan terdapat beberapa bercak darah di kabin dan beberapa bagian pesawat terlihat penyok. Ini akibat para penumpang terlempar dan menghantam langit-langit pesawat.
"Kami semua terlempar ke atas dan semuanya jatuh, orang-orang beterbangan," kata Jess Smith kepada stasiun TV lokal, KHON.
"Banyak orang terbentur langit-langit pesawat, banyak juga yang menjerit," kata penumpang Michael Bailey kepada KHNL/KGMB.
Juru Bicara Federal Aviation Administration, Ian Gregor mengatakan, saat insiden menyerang, pesawat sedang berada di ketinggian 36 ribu kaki. Diketahui, para penumpang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan dan sudah dibolehkan meninggalkan rumah sakit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: