Diah Warih Anjari saat menerima kenang-kenangan dari komunitas kucing.
INDOZONE.ID - Bakal Calon Wali Kota Solo, Diah Warih Anjari mendapatkan apresiasi dari komunitas kucing difabel. Pasalnya, Diah Warih mengusung foto tematik peduli satwa, dalam hal ini kucing difabel di baliho-baliho yang dipasang di beberapa wilayah di Kota Solo.
Founder Rumah Difabel Meong Hening Yulia, merasa terharu dengan apa yang dilakukan Diah Warih Anjar, yang merupakan salah satu Bakal Calon Wali Kota Solo tersebut, karena telah melakukan foto tematik dengan kucing difabel berkaki tiga.
"Cukup mengharukan di mana Mbak Diah Warih foto dengan salah satu kucing yang kakinya tiga. Kondisinya memang sangat mengenaskan sebelum hari. Kami mengapresiasi dijadikan tematik dengan tema satwa" terangnya di ditemui di Angkringan Omahe Whawin, Solo, Selasa, (2/7/2024) sore.
Menurutnya, foto Diah Warih dengan kucing berkaki tiga sebenarnya menjadi auto kritik juga pada teman-teman pecinta kucing, karena sampai hari ini kucing-kucing difabel itu masih tertolak.
"Jadi foto Mbak Diah Warih itu jadi auto kritik, makanya kita fokusnya di kucing difabel. Karena sampai hari ini kucing difabel itu masih sangat susah, sehingga itu yang mendasari lahirnya rumah difabel meong," ungkap dia.
Baca Juga: Jalani Fit and Proper Test di DPP PKB, Bacawalkot Solo Diah Warih: Lancar dan Jelas
Hening Yulia berharap, tematik yang diangkat Diah Warih itu bisa menjadi semangat dan inspirasi teman-teman untuk menerima kucing difabel, karena kucing-kucing itu punya hak yang sama untuk disayang.
"Berharap kucing difabel tidak hanya diajak foto. Tapi juga ikut dimuliakan," sambungnya.
Bukan tanpa alasan, Diah Warih mengusung foto tematik peduli satwa, dalam hal ini kucing, karena sebagai bentuk apresiasi terhadap alam setempat.
Ini juga memberikan pesan agar turut menjaga sesama tapi juga mengapresiasi apa yang ada di lingkungan sekitar termasuk satwa.
"Ini salah satu bentuk perhatian sosial kami, bahwa mereka juga bisa naik kelas dan berhak untuk diperlakukan sama dengan kucing-kucing yang tidak dalam keadaan disabilitas," terang Diah Warih.
Diah Warih mengaku, keberadaan kucing-kucing difabel ini akan menjadi PR-nya ke depan. Karena dengan menyentuh kucing untuk bisa naik kelas terutama kucing difabel.
"Ini merupakan kesetaraan juga. Artinya perlakukan yang sama antara kucing difabel dengan kucing normal. Ini juga menjadi pesan moral bagi cat lover juga bahwa kita mencintai itu tidak boleh membeda-bedakan," jelas dia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan