INDOZONE.ID – Gempa Taiwan yang terjadi pada Rabu (3/4/2024) menjadi gempa bumi terbesar dalam kurun waktu 25 tahun.
Pemerintah setempat mengatakan jumlah korban luka-luka akibat gempa Taiwan mencapai 946 orang dan sembilan orang tewas.
Menurut pihak berwenang, terdapat 50 pekerja hotel hilang di dalam empat minibus saat menuju hotel di taman nasional Taroko Gorge.
Adapun gempa Taiwan di Kota Hualien ini bermagnitudo 7.4, yang terjadi di lepas pantai sekitar pukul 08.00 waktu setempat.
"Guncangannya sangat kuat. Rasanya seolah-olah rumah ini akan runtuh," ucap Chang Yu-lin (60), seorang pekerja di sebuah rumah sakit di Taipei, dilansir indozone.id dari Reuters pada Rabu (3/4/2024).
Hal serupa pun dikatakan oleh seorang wanita pengelola penginapan di Kota Hualien.
"Ini adalah gempa terbesar yang pernah saya alami," ujar Chan.
Berdasarkan informasi, gempa Taiwan ada pada kedalaman 15,5 km (9,6 mil) hingga memicu peringatan tsunami untuk wilayah selatan Jepang dan Filipina, lalu kemudian dicabut.
Akibat guncangan hebat di Taipei, alhasil sistem kereta bawah tanah ditutup sementara. Namun, di sisi lain sebagian besar jalur sudah kembali beroperasi.
Pihak pemadam kebakaran setempat menyampaikan, bahwasanya mereka sudah mengevakuasi sekitar 70 orang yang terjebak di terowongan, dua orang di antaranya berasal dari Jerman.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,1 Kembali Guncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur
"Saat ini yang paling penting, prioritas utama adalah menyelamatkan orang-orang," ungkap Presiden terpilih, Lai Ching-te.
Sementara itu, pejabat cuaca setempat menyebutkan bahwa gempa susulan masih dirasakan di Taipei, yang tercatat lebih dari 50 gempa.
Jepang, Filipina, dan China turut merasakan guncangan gempa Taiwan tersebut.
Yang mana, badan cuaca Jepang menuturkan kekuatan gempa pada 7,7 skala Richter (SR).
Lalu di Filipina, pejabat seismologi beri peringatan kepada penduduk pesisir di beberapa provinsi agar pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Sedangkan di China, gempa Taiwan terasa di Provinsi Tenggara Fujian dan pusat komersial Shanghai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters