INDOZONE.ID - ISIS pada, Kamis (4/1/2024), mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan di Iran yang menewaskan hampir 100 orang dan melukai sejumlah orang, pada sebuah peringatan untuk komandan tertinggi, Qassem Soleimani, yang terbunuh di Irak pada tahun 2020 oleh pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di saluran Telegram afiliasinya, kelompok Muslim Sunni militan mengatakan dua anggota ISIS telah meledakkan sabuk peledak mereka di tengah kerumunan orang yang berkumpul di pemakaman di kota Kerman, Iran tenggara, pada hari Rabu untuk peringatan kematian Soleimani.
Teheran sebelumnya menyalahkan ledakan tersebut kepada "teroris" dan bersumpah akan membalas dendam atas serangan paling berdarah sejak Revolusi Islam 1979. Ledakan kembar tersebut juga melukai 284 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Puluhan Sopir Truk Pengangkut Sampah di Parepare Mogok Kerja, Sampah Rumah Tangga Menumpuk!
"Pembalasan yang sangat kuat akan diberikan kepada mereka oleh tangan-tangan tentara Soleimani," kata Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber kepada para wartawan di Kerman.
Sebelumnya, sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita pemerintah IRNA bahwa ledakan pertama di pemakaman di Kerman, kota asal Soleimani, "merupakan hasil dari aksi pembom bunuh diri".
"Penyebab ledakan kedua kemungkinan besar sama," kata sumber tersebut kepada IRNA.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam sebuah pernyataan mengutuk "serangan teroris pengecut" hari Rabu di Kerman dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan pemerintah Iran.
Baca Juga: Yusril Nilai Putusan Bawaslu Jakarta Pusat terhadap Gibran Melanggar Aturan, Ini Alasannya!
Televisi pemerintah menunjukkan kerumunan massa berkumpul di belasan kota di seluruh Iran, termasuk Kerman, meneriakkan yel-yel: "Matilah Israel" dan "Matilah Amerika".
Korps Garda Revolusi Iran yang berkuasa menggambarkan serangan tersebut sebagai tindakan pengecut "yang bertujuan untuk menciptakan rasa tidak aman dan membalas dendam terhadap kecintaan dan pengabdian yang mendalam terhadap Republik Islam".
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk "kejahatan keji dan tidak berperikemanusiaan" yang terjadi pada hari Rabu. Otoritas tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei, bersumpah akan membalas dendam atas pengeboman tersebut.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters.com