Rabu, 21 MEI 2025 • 08:53 WIB

Bupati: City Branding Positif Hapus Stigma Banyuwangi sebagai Kota Santet

Author

Bupati Ipuk beri motivasi ASN Banyuwangi dengan wawasan city branding demi perkuat citra dan daya saing daerah.

INDOZONE.ID - Untuk meningkatkan semangat dan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengadakan kegiatan penguatan wawasan city branding dengan menghadirkan pakar marketing nasional, Yuswohadi.

Kegiatan ini digelar sebagai bentuk penyegaran serta suntikan semangat baru agar ASN mampu berinovasi dan sejalan dalam memajukan daerah.

"Semangat kita untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat harus terus dijaga dan ditingkatkan. Untuk merecharge-nya, perlu disuntik dengan ilmu dan wawasan baru agar ada kesamaan persepsi sehingga lahir inovasi," kata Ipuk, Selasa (20/5/2025).

Kegiatan tersebut diikuti oleh Sekretaris Daerah, para Kepala Dinas, Kepala Bidang, hingga seluruh camat di Banyuwangi.

Baca Juga: Update! 6 Pelaku Grup FB Fantasi Sedarah Ditangkap Siber Polri

Ipuk menyampaikan bahwa city branding sangat penting untuk merawat citra positif Banyuwangi yang kini dikenal sebagai destinasi wisata. Dengan begitu, stigma lama sebagai kota santet bisa ditinggalkan.

"Namun citra ini akan hilang jika tidak dirawat dan terus diperbaharui dengan benar," ujar Ipuk.

Menurutnya, branding juga menjadi kunci untuk menguatkan identitas daerah dan meningkatkan potensi yang dimiliki.

"Apabila potensi daerah akan dikenal luas, maka akan berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakatnya," tambahnya.

Yuswohadi, dalam paparannya, menjelaskan bahwa city branding memiliki tujuan utama yang dirangkum dalam konsep TTTI, yaitu Tourist, Trade, Talent, dan Investor.

Baca Juga: Modal Sempol Ayam dan Es Teh Mahasiswa Cabuli Siswi SMP di Cikarang, Pelaku Ditangkap

"Empat hal tersebut bisa saling mempengaruhi satu sama lain yang nantinya akan saling menghasilkan imbal balik. Dengan terwujudnya empat hal inilah, maka Pembangunan daerah akan bergerak maju dan melahirkan kesejahteraan," terang penulis buku Global Chaser itu.

Ia menambahkan bahwa dalam menentukan branding kota, diperlukan positioning yang kuat dan sesuai potensi wilayah.

"Banyuwangi mengambil positioning sebagai kota pariwisata hari ini, adalah keputusan yang tepat. Ada beragam potensi pariwisata yang layak untuk dijual. Dan saat ini telah terbukti laku dijual," ujarnya.

Namun demikian, Yuswohadi mengingatkan pentingnya merawat branding yang telah terbangun. Tantangannya justru akan lebih sulit dibanding ketika membangun branding.

Penguatan visi branding, menurutnya, harus dilakukan terus-menerus hingga menjadi bagian dari identitas yang organik dan alami.

Baca Juga: Bill Gates Pilih Donasi 99% Hartanya, Tak Mau Mati dalam Kekayaan

"ASN sebagai motor penggerak kebijakan Pemkab Banyuwangi yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat branding ini," pungkasnya.

Banner Z Creators.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Humas Pemkab Banyuwangi