INDOZONE.ID – Musibah kebakaran menimpa Ansori (41), warga Dusun Sumberjati, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Jember.
Rumahnya yang berukuran sekitar 6x8 meter persegi rata dengan tanah setelah dilalap si jago merah.
Kejadian tragis itu terjadi pada Senin (5/5/2025) sekitar pukul 08.00–09.00 pagi.
Akibat kebakaran tersebut, anak korban, Febriana Bela Mardela Wiba Ayu (12), kebingungan untuk mengikuti ujian kelulusan karena kehilangan seragam sekolah.
Baca Juga: Asap Hitam Keluar dari Kapel Sistina, Tanda Paus Baru Belum Terpilih
Febriana, yang kini duduk di kelas 6 SD, hanya memiliki satu set seragam, yang terakhir ia kenakan saat berangkat sekolah di hari terjadinya kebakaran.
Seluruh harta benda, termasuk pakaian, motor, dan perabot rumah tangga, ludes terbakar.
"Memang benar, Adik Febriana sangat membutuhkan seragam sekolah. Karena seluruh isi rumahnya habis terbakar, termasuk pakaian dan seragam sekolah. Saat ini dia sedang mengikuti ujian kelulusan SD, dan akan segera masuk SMP," ujar Rizqi Gumilang, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Arjasa, saat dikonfirmasi di lokasi, Kamis (8/5/2025).
Baca Juga: Pria Indonesia Nekat Bawa Rokok ke Selandia Baru, Visa Kerja Langsung Dibatalkan
Febriana merupakan anak pertama dari dua bersaudara, buah hati pasangan Ansori dan Yeyen Susilawati (29).
Menurut Rizqi, kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh kebocoran gas dari dapur.
Saat peristiwa terjadi, pemilik rumah sedang tidak berada di tempat.
"Saat kejadian, pemilik rumah sedang meminjam motor tetangga untuk pergi ke bank, mengurus ATM Program Indonesia Pintar (PIP) anaknya. Kedua anak mereka juga sedang berada di sekolah," jelasnya.
Kemungkinan, lanjut Rizqi, ada kelalaian terkait tabung gas atau puntung rokok yang masih menyala di dalam rumah.
Rumah korban yang sebagian besar terbuat dari bambu membuat api cepat menjalar.
"Awalnya api kecil dan belum begitu terlihat. Tapi kemudian membesar dan menghanguskan sebagian besar bangunan, baru warga menyadari kebakaran sedang terjadi," ujarnya.
Warga sekitar sempat berusaha memadamkan api secara mandiri, karena lokasi rumah tidak jauh dari sungai kecil.
Meski ada yang berupaya menghubungi pemadam kebakaran, kobaran api telanjur membesar.
"Begitu pemilik rumah kembali, mereka kaget melihat rumah sudah terbakar hebat. Dalam waktu singkat, rumah pun rata dengan tanah," kata Rizqi.
Semua harta benda yang dimiliki keluarga itu ludes, termasuk motor yang tak sempat digunakan karena bannya bocor. Bensin dari motor diduga turut memperbesar kobaran api.
Saat ini, keluarga korban telah menerima bantuan sandang dari pemerintah. Rizqi menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD Jember untuk penanganan lebih lanjut.
"Warga juga ikut gotong royong membantu. Saat ini, keluarga korban sementara tinggal di rumah orang tuanya yang tidak jauh dari lokasi kebakaran," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan