Rabu, 26 FEBRUARI 2025 • 14:31 WIB

Jelang Ramadan 2025, Pemkot Yogya Pantau Dua Pasar Hari Ini: Cabai Naik, Lainnya Aman

Author

Momen Pemkot Yogyakarta memantau kios di Pasar Kranggan, pada Rabu (26/2/2025)

INDOZONE.ID - Menjelang bulan puasa Ramadan, harga bahan pokok di berbagai daerah biasanya mengalami kenaikan signifikan. Untuk memastikan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah melakukan pemantauan kebutuhan pokok di kawasan Pasar Kranggan Yogyakarta, Rabu (26/2/2025).

Pemantauan stok bahan pangan dilakukan di Manna Kampus Yogyakarta dan Pasar Kranggan.

Pemantauan hari ini dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Kadri Renggono.

Untuk Pasar Kranggan pemantauan diawali di Kios Segoro Amarto, dilanjutkan di kios beras, telur dan daging, serta diakhiri di kios sayur mayur.

Di Manna Kampus, pemantauan dilakukan di gudang ketersediaan dan gerai bahan pokok.

Kata Kadri menyatakan, meski harga dibeberapa komoditas alami kenaikan seperti cabai rawit, untuk keseluruhan bahan pokok aman dengan harga masih relatif stabil.

"Kelihatannya agak relatif stabil, tapi ada satu tadi yang cukup tinggi kenaikannya yaitu cabai rawit merah," katanya usai pemantauan.

Di Pasar Kranggan harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp 85.000/kilogram. Sedangkan di Manna Campus mencapai Rp. 110.000 / kilogram.

"Di pasar tadi Rp 85 ribu. Di Manna Kampus tadi Rp 110-an per Kg," ungkapnya.

Kenaikan harga cabai itu menurut Kadri, lantaran beberapa daerah penghasil cabai saat ini memang belum memasuki masa panen. Kemungkinan karena faktor cuaca yang mempengaruhi menurunnya hasil panen.

"Beberapa daerah saat ini memang belum memasuki panen. Mungkin sebentar lagi Maret atau April itu mereka panen. Kalau seperti itu ya memang kita agak susah untuk mengendalikan, tapi yang penting dari sisi pasokan tersedia. Sehingga msyarakat tidak kesulitan mendapatkan cabai meskipun harganya relatif," jelasnya.

Kemudian untum harga telurnya saat ini pada kisaran Rp 28.000 - Rp 30.000 per kilogram.

BACA JUGA Dari Pasar Unggas Kumuh, Pemkot Yogya Sulap Revitalisasi Pasar Terban Jadi Tertata dan Bersih: Beroperasi Akhir Tahun 2025

"Tadi telur ya mulai merangka naik yakni Rp 28 ribu. Sebelumnya Rp 26 ribu - Rp 27 ribu," ungkap Kadri.

Selain rutin melakukan operasi pasar tradisional, Pemkot Yogyakarta hingga kini juga masih menggelar pasar murah. Pasar murah ini bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat. Meski menurutnya, belum terlalu yakin itu bisa mengendalikan harga.

"Ada dua hal yang kita lakukan, pasar murah yang saat ini masih berlangsung sama operasi pasar. Kalau pasar murah itu ke wilayah, kalau operasi pasar di bawah pasar tradisional. Dengan harapan, ya paling tidak kita memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa kebutuhan mereka terpenuhi. Itu yang penting," tutur Kadri.

"Kalau kemudian apakah operasi pasar atau pasar murah akan berpengaruh terhadap harga, ya kita lihat saja. Pasar murah itu kita enggak menjual cabai, tapi beras, gula pasir, telur, minyak, terigu, itu kita sediakan di pasar murah," sambungnya.

Adapun Kios Segoro Amarto yang didirikan Pemkot Yogyakarta di pasar tradisional itu, berfungsi sebagai rujukan dan pengendali harga. Di situ, masyarakat bisa melihat berapa standar harga kebutuhan pokok, dan bisa membandingkannya dengan harga jual pedagang pasar.

"Kalau keberadaan Pasar Segoro Amarto itu untuk informasi harga. Ya paling tidak masyarakat bisa menilai. Ini lho, informasi yang kita sediakan di kios Segoro Amarto. Jadi, mereka bisa membandingkan kalau di dalam pasar seperti apa, apakah lebih tinggi dan sebagainya," ucapnya.

"Ya itu nanti kemudian jadi pilihan masyarakat. Kalau mereka mau ke Segoro Amarrto ya silahkan, tapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, relatif terbatas," lanjutnya.

Salah satu pedagang beras di pasar tersebut, Zaki, menyampaikan, harga beras saat ini mengalami kenaikan cukup tinggi, dibanding momen menjelang Ramadan tahun lalu.

"Untuk lebaran dibandingkan dengan harga lebaran kemarin ini lebih tinggi dari yang lebaran kemarin," kata Zaki.

Salah satu pedagang beras di Pasar Kranggan, Zaki

Semua jenis beras rata-rata kenaikannya Rp.200 - Rp.500,-.

"Kalau semuanya memang naik masing-masing. Kenaikannya Rp 200,- sampai Rp 500,- diminggu ini," ungkap Zaki.

Termasuk untuk harga beras medium, kata Zaki mulanya hanya Rp 11.000 kini menjadi Rp 12.200

"Dari harga Rp 11.000 sekarang Rp 12.200, ini yang medium," imbuh Zaki.

Terhadap pasokan beras tersebut, Zaki mengambil dari sebagian wilayah Jawa Tengah.

BACA JUGA Kunker Titiek Soeharto ke Pasar Beringharjo, Pedagang Berharap Akan Hal Ini

"Kita cuma mengikuti alur aja kalau dari sana naik ya naik. Beras disini dari Sukoharo, Sragen, dan lokalan sini (Jogja)," ucapnya.

Meski mengalami kenaikan, disampaikan Zaki permintaan beras oleh masyarakat masih stabil sampai sekarang.

"Kalau untuk permintaan stabil. Kalau beras itu relatif aman, sampai 2 minggu ke depan itu aman," tandas Zaki.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung