Rabu, 19 FEBRUARI 2025 • 17:05 WIB

Kunker Titiek Soeharto ke Pasar Beringharjo, Pedagang Berharap Akan Hal Ini

Author

Titiek Soeharto saat berbelanja di kios Nining Pasar Beringharjo, pada Rabu (19/2)

INDOZONE.ID - Kedatangan Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau lebih dikenal Titiek Soeharto ke Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta pada Rabu (19/2) menuai harapan para pedagang di pasar tersebut utamanya agar tidak terjadi lonjakan harga yang meroket

Pasalnya, setiap menjelang bulan Ramadan banyak harga dari kebutuhan pangan yang meningkat cukup signifikan.

Selama meninjau sejumlah kios di pasar tersebut, Titiek mengaku kaget banyak bahan pokok yang berasal dari luar daerah. Dia pun menyontohkan, kebutuhan sayur mayur banyak di pasok dari beberapa titik di Jawa Tengah. Hal ini diungkapkan oleh salah satu pedagang bernama Nining selaku pedagang bawang merah.

"Yang bawang merah saya jual Rp 22-an ribu. Ini yang ukuran besar dari Temanggung. Dan yang biasa ini ada yang dari Pati. Kalau yang dari Temanggung ini khusus untuk gorengan, yang ini (Pati) untuk masak biasa," kata Nining kepada awak media disela-sela kunjungan Titiek Soeharto tersebut.

Nining juga menuturkan, untuk ketersediaan stok menjelang Ramadan tahun 2025 diakuinya masih aman.

"Stoknya akeh (stoknya banyak). Apalagi yang dari Temanggung itu panen," imbuhnya.

Sejauh ini, kata Nining omset penjualan bawang merahnya masih dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau hari Senin kemarin banyak, bahkan ada yang beli 50 kg," ucap Nining.

Pedagang sayur dan cabai di Pasar Beringharjo, Ida

Dilain kios, pedagang sayur mayur dan cabai yakni Ida mengatakan khusus harga sayuran saat ini mengalami penurunan harga yang cukup signifikan.

"Harga sayur mayur dari satu pekan ini mengalami penurunan yang sangat signifikan karena melimpahnya yang ada di petani sana," kata Ida.

BACA JUGA Harga Gabah Anjlok di Jogja, Ketua Komisi IV Titiek Soeharto Semprot Bulog Harga Rp5500

Namun, terhadap harga cabai justru mengalami kenaikan. Meski begitu, kata Ida kenaikan ini masih dibatas wajar lantaran masih dibawah harga Rp 100.000.

"Sudah dua hari ini harga cabai rawit mengalami kenaikan tapi tidak sangat signifikan. Untuk cabai rawit sendiri dari harga Rp 50.000 Rp 65. 000 nah sekarang Rp 75.000. Untuk cabai keriting dari Rp 30.000, Rp 35.000 sekarang jadi Rp 45.000. Yang hijau dari harga Rp 25.000, Rp 30.000, dan sekarang Rp 35.000 Tapi masih terjangkau dengan harga sekian (masih wajar karena dibawah Rp 100.000) apalagi kita ini mendekati momen Ramadan," terangnya.

Kenaikan harga cabai tersebut, menurut dia salah satunya karena faktor cuaca hujan deras yang akhir-akhir ini terjadi.

"Salah satunya itu karena pengaruh cuaca. Cabainya dari Muntilan, Jawa Tengah," ucapnya.

Jika berdasarkan tahun 2024 yang lalu, setiap kali mendekati bulan Ramadan ia menyebut kemungkinan ada kenaikan harga pada harga cabai maupun sayur mayur.

"Dari pengalaman tahun-tahun kemarin ada kemungkinan naik lagi (harganya). Sudah menjadi suatu kebiasaan kalau menjelang Ramadan itu biasa (naik) dan pas Ramadannya itu mengalami kenaikan sampai satu minggu ke depan, ini kalau enggak hujan ya, nah kalau hujan semakin signifikan kenaikannya," ujarnya.

Ida menambahkan, harga pangan yang paling cepat mengalami kenaikan yakni cabau, brokolu, bunga kol, dan berbagai sayuran hijau.

"Paling cepet naik itu cabai, brokoli, bunga kol, sayuran hijau-hijau. Kalau yang hijau-hijauannya sendiri seperti sawi, pokcoy dia naik kalau cuacanya bagus," sebut Ida.

BACA JUGA Jelang Ramadan 2025, Titiek Soeharto Blusukan Ke Pasar Beringharjo, Ini Hasilnya

"Yang paling laris cabai. Kayaknya semua kebutuhan pokok seperti sayur semahal apapun harga sayur tetap dibeli, semurah apapun tetap dibeli," sambung Ida.

Dengan demikian, kedua pedagang Pasar Beringharjo tersebut berharap, adanya kunjungan dari putri Presiden RI Ke-2 tersebut untuk menyampaikan kepada pemangku kebijakan lainnya agar tidak menaikkan harga pangan menjelang bulan suci umat Islam nantinya.

"Harapan saya untuk pengaruh diharga sayur mayur semoga tidak ada kelonjakan-kelonjakan, harga tetap stabil dan terjangkau untuk masyarakat semuanya," pinta para pedagang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung