INDOZONE.ID - Perdana Menteri Qatar berharap Otoritas Palestina (PA) akan kembali berperan di pemerintahan Gaza ketika perang Israel berakhir.
Dilansir dari Al Jazeera, Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober 2023 setelah Hamas memimpin serangan di Israel selatan, yang menewaskan sedikitnya 1.139 orang, sebagian besar warga sipil.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, serangan brutal Israel selama 15 bulan di Gaza menewaskan lebih dari 47.000 orang.
Serangan itu juga menghancurkan sebagian besar infrastruktur sipil di wilayah tersebut.
Krisis kemanusiaan dialami oleh wilayah itu karena Israel sangat membatasi pasokan bantuan.
Baca Juga: PM Qatar Serukan Perjanjian Gencatan Senjata Gaza Dilaksanakan Sepenuhnya
Dua hari setelah gencatan senjata yang dimediasi Qatar mulai berlaku di Gaza, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani berbicara pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss pada hari Selasa.
Perdana Menteri memperingatkan bahwa bukan negara lain yang menentukan cara wilayah itu diperintah, melainkan warga Palestina di Gaza yang berhak.
"Kami mengharapkan PA kembali ke Gaza. Harapan kami melihat pemerintahan yang benar-benar akan menangani masalah rakyat di sana.Dan masih ada jalan panjang yang harus ditempuh untuk menangani Gaza dan kehancurannya," katanya.
Sheikh Mohammed, yang juga Menteri Luar Negeri Qatar, mengatakan bahwa negaranya menyesal atas waktu yang terbuang dalam pembicaraan antara Israel dan Hamas.
“Ketika kami menilik dan merenungkan apa yang telah kami capai dalam beberapa hari terakhir, kami merasa sangat menyesal atas semua waktu yang terbuang sia-sia dalam negosiasi ini,” katanya.
"Kita telah melihat bahwa kerangka kerja yang telah kita sepakati pada bulan Desember adalah kerangka kerja yang telah direalisasikan beberapa hari yang lalu. Saya berbicara tentang Desember 2023. Ini artinya butuh waktu setahun untuk merundingkan rinciannya," kata perdana menteri.
Ia menambahkan bahwa ini termasuk beberapa hal yang tidak berarti jika dibandingkan dengan kehidupan orang-orang yang telah mereka hilangkan.
Baca Juga: Ditunda, Apa Kata Warga Palestina Setelah Pengumuman Gencatan Senjata?
Bagaimana Gaza akan diperintah setelah perang, tidak dibahas secara langsung dalam perjanjian antara Israel dan Hamas.
Perjanjian gencatan senjata antara kedua pihak dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, yang mencakup gencatan senjata, pertukaran tawanan Israel dengan tahanan Palestina di penjara Israel, serta lonjakan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Israel telah menolak peran pemerintahan apa pun bagi Hamas, tetapi juga menentang pemerintahan Otoritas Palestina, badan yang dibentuk berdasarkan perjanjian perdamaian sementara Oslo tiga dekade lalu, yang telah membatasi kekuasaan pemerintahan di sebagian wilayah Tepi Barat.
PA, yang didominasi oleh faksi Fatah yang dibentuk oleh mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat, menghadapi pertentangan dari faksi saingannya Hamas, yang memenangkan pemilu.
Setelah kemenangannya, Hamas mengusir PA dari Gaza pada tahun 2007 setelah perang singkat.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Aljazeera.com