Rabu, 08 JANUARI 2025 • 16:05 WIB

Fakta-Fakta Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Ciputat Diduga Akibat Terlilit Pinjol, Nomor 3 Bikin Kaget

Author

Ilustrasi jasad.

INDOZONE.ID - Satu keluarga di Ciputat Timur, Tangerang Selatan mengakhiri hidupnya secara bersama-sama. Penyebab tewasnya para korban disinyalir akibat lilitan utang pinjaman online (pinjol).

Rabu (8/1/2025), Indozone mencoba merangkum fakta-fakta dari balik kasus ini mulai dari penemuan jasad para korban hingga dugaan penyebab tewasnya korban yang disinyalir akibat jeratan pinjaman online.

Baca Juga: Kronologi Temuan 3 Jasad Sekeluarga di Ciputat: Sang Ayah Sempat Terlilit Pinjol

Berikut fakta-faktanya:

1. Ditemukan Dalam Keadaan Tewas

Minggu, 15 Desember 2024 siang, di dalam rumah korban di kawasan Cirendeu. Saksi awalnya mencurigai pintu rumah yang terkunci. Saat dibuka, ditemukan korban sudah dalam kondisi tewas.

Ketiga korban antara lain berinisial AF (31), YL (28) dan AH (3). Jasad AF ditemukan dalam kondisi tergantung di dapur sedangkan YL dan AH ditemukan dalam kondisi sudah terbaring kaku.

2. Polisi Temukan Akses ke Aplikasi Pinjol

Dari hasil penelusuran pihak kepolisian dari ponsel milik korban, polisi menemukan akses-akses untuk masuk ke aplikasi pinjol. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin sebelumnya.

"Didapatkan hasil di hp milik korban AF ditemukan beberapa bukti akses terhadap aplikasi beberapa pinjaman online, kredit online dan beberapa situs judi online," kata Kompol Kemas sebelumnya.

Baca Juga: Geber Motor Berujung Petaka, 2 Remaja di Ciputat Dikeroyok Sejumlah Orang

3. Minta Kemudahan ke Bank Indonesia

Masih bedasarkan fakta yang ditemukan polisi, ditemukan pula email korban yang ditujukan ke Bank Indonesia. Korban meminta kemudahan terkait utang piutang.

"Berdasarkan analisa digital forensik tidak ditemukan adanya ancaman terhadap korban di hp tersebut. Korban juga pernah mengirimkan email ke Bank Indonesia judulnya bicara@BI dengan isi korban ini bercerita dalam emailnya bahwa sedang mengalami kesulitan untuk membayar pinjaman-pinjaman yang ada," kata Kemas.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung