INDOZONE.ID - AKP Asep Iwan resmi dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolsek Cinangka. Mutasi tersebut masih berkaitan dengan kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area Tol Tangerang.
Mutasi terhadap AKP Asep Iwan tertuang dalam Surat Telegram Rahasia (STR) yang dikeluarkan langsung oleh Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto.
STR tersebut teregistrasi dengan nomor ST/26/I/KEP./2025 tertanggal 7 Januari 2025.
Selain AKP Asep, dalam surat telegram ini tertuang nama dua anggota polisi lainnya yaitu Brigadir DA dan Bripka DI.
Ketiganya dimutasi ke Yanma Polda Banten dalam rangka pemeriksaan oleh Propam Polda Banten.
"Mutasi ini dalam rangka pemeriksaan oleh Bidpropam Polda Banten yang dalam hal ini ketiga personel Polsek Cinangka tersebut dimutasikan ke Yanma Polda Banten," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).
Baca Juga: Polisi Duga Masih Ada Pelaku Lain Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang
Didik menyebut mutasi ini berkaitan dengan dugaan adanya ketidakprofesionalan para jajaran Polsek Cinangka, saat menerima aduan dari pihak bos rental mobil hingga berakhir penembakan.
"Kapolda Banten secara tegas telah menindaklanjuti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Kapolsek Cinangka beserta 2 anggota lainnya, terkait adanya dugaan ketidakprofesionalan dalam melaksanakan tugas," ucap Didik.
Lebih jauh, Didik menyebut Kapolda Banten dengan tegas menyatakan akan memberikan sanksi jika anggota tersebut terbukti bersalah dan melanggar etik.
"Seusai komitmen Bapak Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, bahwa akan selalu mengedepankan pelaksanaan tugas secara profesional dan akan menindak tegas para personel Polda Banten jika terbukti melakukan pelanggaran," tutup Didik.
Disebut Tolak Beri Pengawalan
Diberitakan sebelumnya, kasus tewasnya bos rental mobil usai ditembak di Rest Area Tol Tangerang beberapa waktu lalu, terjadi saat hendak mengambil mobil rentalan miliknya yang digelapkan menyeret Polsek Cinangka.
Pasalnya, sebelum bertindak sendiri mencari mobilnya, pihak korban sempat mendatangi Polsek Cinangka.
Pihak korban pada saat itu meminta pengawalan atau pendampingan dari pihak kepolisian.
Namun, pada akhirnya pengawalan tidak diberikan dengan dalih Polsek Cinangka menyebut korban tidak bisa menunjukan legalitas kendaraan yang hendak diambil.
Mendapat respon demikian, pihak korban meninggalkan Polsek hingga bergerak sendiri mencari mobil dengan bermodalkan GPS.
Setelah mobil ditemukan dan hendak diambil, korban ditembak oleh pelaku yang rupanya prajurit TNI AL.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan