Kamis, 14 NOVEMBER 2024 • 11:33 WIB

Pernyataan Prabowo soal Kedaulatan RI di Laut China Selatan Tuai Banyak Kekhawatiran, Kenapa?

Author

Presiden China Xi Jinping dan Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri upacara penyambutan di Aula Besar Rakyat di Beijing, China, 9 November 2024. (REUTERS/Florence Lo)

INDOZONE.ID - Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menjaga kedaulatan Indonesia di wilayah Laut China Selatan.

Saat ditanya terkait isu tersebut, Prabowo menyatakan bahwa dirinya akan "selalu menjaga kedaulatan negara," sembari menekankan bahwa hubungan kemitraan lebih diutamakan daripada konflik serta menghormati kekuatan negara lain.

Pernyataan ini disampaikan Prabowo ketika berada di Washington pada Rabu (13/11), setelah Kemenlu menegaskan bahwa Indonesia tidak mengakui klaim China di Laut China Selatan.

Baca Juga: Pertemuan Bersejarah Prabowo dan Joe Biden di Gedung Putih

Hal ini tetap disampaikan meskipun baru-baru ini Indonesia menandatangani kesepakatan maritim dengan China pada akhir pekan lalu.

China telah lama bersitegang dengan negara-negara di Asia Tenggara terkait Laut China Selatan yang hampir seluruh wilayahnya diklaim oleh Beijing, berdasarkan "garis sembilan putus-putus" yang memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) beberapa negara di kawasan tersebut.

"Kami menghormati semua kekuatan besar, tetapi kami akan tetap mempertahankan kedaulatan kami. Namun, saya lebih memilih mencari peluang kemitraan," ucap Prabowo, yang sejak lama menyatakan komitmen untuk menerapkan kebijakan luar negeri yang non-blok.

Baca Juga: Presiden Prabowo Bertemu Biden di AS: Bahas Gaza hingga Laut China Selatan

"Kemitraan lebih baik daripada konflik," tambahnya.

Pada kunjungannya di Beijing akhir pekan lalu, Prabowo bertemu Presiden China, Xi Jinping, dan menyepakati kesepahaman bersama tentang pengembangan maritim di wilayah yang memiliki klaim tumpang tindih.

Isi kesepakatan ini menuai kekhawatiran di kalangan pengamat di Indonesia, karena dikhawatirkan dapat diartikan sebagai perubahan sikap Indonesia yang selama ini tidak mengklaim wilayah di Laut China Selatan.

Para pengamat juga menganggap ini berpotensi menimbulkan masalah pada hak Indonesia dalam mengelola sumber daya di ZEE-nya.

Meskipun tidak menyinggung secara langsung isi kesepakatan tersebut, Prabowo mengatakan bahwa isu Laut China Selatan telah menjadi topik pembicaraan dalam pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, sehari sebelumnya.

Prabowo, dalam kunjungan pertamanya sejak menjabat bulan lalu, juga akan menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com