Wakil Pertama PM Rusia Bertemu Dengan Presiden Prabowo Bahas Hubungan Diplomatik Rusia-Indonesia
INDOZONE.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto bertemu dengan Wakil Pertama Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029, Sabtu (19/10/2024) dan Minggu (20/10/2024) lalu.
Dalam pertemuan itu, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto.
Wakil Pertama Perdana Menteri Rusia bersama dengan Presiden Prabowo Subianto serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto membahas beberapa isu terkait Rusia-Indonesia.
Baca Juga: Korsel Desak Penarikan Segera Pasukan Korea Utara dari Rusia
Isu-isu yang dibahas seperti penggunaan energi nuklir untuk tujuan perdamaian, eksplorasi ruang angkasa, serta jadwal acara bilateral pada tahun 2025 mendatang.
Sebagai informasi, tahun 2024 adalah peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Rusia dan Indonesia yang sudah dibangun sejak 1954 atau sejak Uni Soviet masih berdiri.
Sejak dahulu, Indonesia memang mempunyai hubungan yang spesial dengan Rusia. Terbukti dengan rencana dibangunnya monumen presiden pertama Republik Indonesia di Rusia pada tahun 2023 lalu yang terletak di Moskow, Rusia.
Selain itu juga berdirinya patung Yuri Gagarin atau memiliki nama lengkap Yuri Alekseyevich Gagarin di Taman Mataram, Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Putin Pastikan Dukungan Rusia untuk Kemerdekaan Palestina Setelah Bertemu Mahmoud Abbas
Namun, sejak peristiwa 1965, hubungan Rusia dan Indonesia mulai meredup imbas dari pemerintahan orde baru yang lebih memilih bekerjasama dengan negara-negara barat.
Pada tahun 1989, hubungan antara Indonesia dan Rusia kembali hidup usai kunjungan Presiden Soeharto ke Uni Soviet hingga saat ini hubungan diplomatik kedua negara masih terjalin dengan baik.
Sebagai informasi, dikutip dari New York Times, Presiden Soekarno pernah mengunjungi Moskow pada 30 September 1964 dan bertemu dengan Perdana Menteri Uni Soviet (Saat ini Rusia) Nikita Khrushchev serta Anastas Ivanovich Mikoyan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Indonesia.go.id, New York Times, Russian Embassy In Indonesia