Rabu, 02 OKTOBER 2024 • 17:21 WIB

Datangi Kantor Pemkab Sleman, Warga Trihanggo Tuntut Penolakan Rencana Pembangunan Hiburan Malam

Author

Warga Trihanggo Sleman datangi Kantor Bupati, Minta Pemkab Tolak Rencana Pembangunan Hiburan Malam, Rabu (2/10/2024)

INDOZONE.ID - Sekitar puluhan warga Kronggahan I dan II mendatangi Kantor Bupati Sleman kembali menyuarakan kegelisahan terkait rencana pembangunan hiburan malam.

"Kami dari forum masyarakat Kronggahan bersatu menolak pembangunan club malam liquid di wilayah Kronggahan dan juga menolak segala bentuk reformasi, meminta pertanggungjawaban para oknum yang mengatasnamakan warga untuk cairan pembangunan, serta memohon kepada Pemerintah Kalurahan Trihanggo untuk transparan,” kata Koordinator Warga Kronggahan, Priya Sinaga, Rabu (2/10/2024).

Mereka khawatir, hiburan malam ini akan berdampak negatif moral dimasyarakat, termasuk kekhawatiran rusaknya akhlak terutama perempuan.

"Ini kan hiburan malam, yang dijual kalau enggak minuman keras ya wanita," imbuhnya.

Massa yang didominasi ibu-ibu dan bapak-bapak yang membawa sejumlah poster penolakan.

Diketahui bahwa pada 21 Juli 2024, Dukuh Kronggahan 1 menggunakan pemangku kepentingan setempat dengan acara koordinasi penggunaan tanah kas desa (TKD). Rapat ini berlangsung di rumah dukuh 1 yang juga dihadiri kepala dukuh Kronggahan II.

"Pemberitahuan bahwa TKD di wilayah Kronggahan I yang terletak di selatan desa, utara ringroad akan dibangun hiburan malam liquid. Perizinan sudah ada. pihak liquid siap jika warga mengajukan komitmen. Kesimpulan dari pertemuan itu warga sepakat menolak," tegasnya.

BACA JUGA Pastikan Suasana Kondusif Jelang Pilkada Serentak 2024, Polres Sidrap Razia Tempat Hiburan Malam hingga Kos-kosa

Audiensi warga Kronggahan di Kantor Pemkab Sleman

Kemudian, pada 22 Juli 2024, warga mendapat undangan dari Kalurahan perihal undangan sosialisasi perencanaan pembangunan tanah kalurahan.

"Dari 2 pertemuan tersebut menyebutkan tidak pernah ada kata-kata liquid," ujarnya.

Pada tanggal 24-25 Juli yang lalu, proses pembangunan liquid di TKD sudah mulai ada aktivitas di lokasi. Dan beberapa hari setelahnya, tepat pada siang harinya pihak liquid dan Kalurahan Trihanggo sudah mengadakan acara pemotongan tumpeng dan doa bersama dimulainya pembangunan liquid.

"Sejak dimulainya aktivitas pembangunan, kami merasa kecolongan karena tidak pernah adanya sosialisasi, tapi tiba-tiba pembangunan sudah dilaksanakan," keluhnya.

Warga setempat juga mengaku, beberapa penggarap dan peternak melaporkan kepada mereka tentang adanya dugaan paksaan dari pihak Kalurahan untuk segera menyerahkan tanah garapannya karena tanah akan segera diratakan.

Padahal saat itu, ada sebagian tanaman yang beberapa hari lagi bisa dipanen namun terpaksa harus diratakan.

"Proses pembangunan liquid tetap berjalan. Sementara, desakan warga semakin kuat, ini dibuktikan dengan tanda tangan warga yang menolak sekitar 1.211 TTD.

Melihat situasi itu, warga bersepakat membentuk pernyataan sikap diantaranya menolak keras pembangunan liquid di wilayah Kronggahan.

"Pihak Kalurahan dan semua yg terlibat yang mengizinkan pendirian liquid bertanggung jawab terhadap warga. Dan memohon kepada pihak Kalurahan yang ingin mengembangkan usahanya harus melaksanakan sosialisasi warga khusnya yang terdampak," pintanya.

BACA JUGA Ketahuan Bagi-bagi Souvenir Jelang Pilkada 2024, ASN Pemkab Sleman Dilaporkan ke BKN Pusat


Namun dibalik itu, masyarakat dihebohkan adanya dugaan pembagian uang Rp. 200.000 kepada masyarakat untuk berpihak kepada liquid.

"Kejadian ini semakin memperkeruh situasi masyarakat," ujarnya.

Sebelum dilakukan audiensi tersebut, masyatakat bersama para tokoh telah mengadakan doa bersama lintas agama yang dilaksanakan pada 28 September 2024. Tujuan kegiatan ini, untuk mengetuk hati para pemimpin baik dukuh hingga gubernur agar terbuka hatinya bisa menerima keresahan mereka.

Dan dari hasil doa bersana dan lintas ada 2 poin tuntutan diantaranya menolak keras adanya hiburan malam dan sejenisnya di wilayah Trihanggo. Terakhir, warga Trihanggo menyatakan darurat atau krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan Kalirahan Trihanggo.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung