INDOZONE.ID - Paus Fransiskus tiba di Jakarta pada hari Selasa (3/9) untuk memulai perjalanan terpanjangnya sejak menjabat sebagai pemimpin Gereja Katolik hampir satu dekade lalu. Namun apa makna dibalik kunjungannya ke Indonesia?
Berikut 5 makna kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Menjalin Hubungan dengan Pemimpin Agama Lain
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menandai salah satu perjalanan terpentingnya ke kawasan Asia Pasifik, mencakup kunjungan ke empat negara, yaitu Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura selama 12 hari.
Dalam perjalanannya ini, Paus tidak hanya berfokus pada komunitas Katolik setempat, tetapi juga menjalin hubungan dengan pemimpin agama lain serta tokoh politik.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Kunjungan Paus Fransiskus Jadi Tonggak Baru Dialog Antaragama di Indonesia
Interaksi Lintas Agama
Selama empat hari di Jakarta, Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan penting ke Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara. Di sini, beliau akan mengadakan dialog lintas agama dengan para pemimpin dari berbagai agama di Indonesia.
Kunjungan ini juga mencakup pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka dan misa besar-besaran di Gelora Bung Karno yang dihadiri oleh lebih dari 80.000 umat Katolik.
Kehadiran Paus di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, memberikan pesan kuat tentang pentingnya hubungan yang harmonis di antara berbagai agama.
Bagi Indonesia, yang juga memiliki populasi Kristen terbesar ketiga di Asia, kunjungan ini sangat berharga untuk memperkuat toleransi dan penghormatan antarumat beragama.
Baca Juga: Ada Rekayasa Lalin Sepanjang Kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia, Polri Minta Maaf
Udara Segar bagi Seluruh Umat Beragama di Indonesia
Kunjungan Paus Fransiskus dianggap sebagai "udara segar" bagi semua komunitas agama di Indonesia. Ulil Abshar Abdalla, Ketua Dewan Eksekutif Nahdlatul Ulama, menyatakan bahwa kunjungan ini memiliki makna simbolis yang penting, menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga hubungan yang penuh toleransi dan saling menghormati.
Bagi umat Katolik di Jakarta, kunjungan Paus ini membawa harapan dan kebahagiaan yang tak terhingga dan mengingatkan mereka pada kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989 yanng kunjungan pertama seorang Paus ke Indonesia sejak saat itu.
Dialog Lintas Agama di Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal, yang terletak di seberang Katedral Jakarta, akan menjadi tempat berlangsungnya dialog lintas agama yang dipimpin oleh Paus Fransiskus.
Pertemuan ini melibatkan perwakilan dari enam agama resmi di Indonesia: Islam, Budha, Konghucu, Hindu, Katolik, dan Protestan.
Terowongan yang menghubungkan masjid dan katedral ini menjadi simbol kuat dari pendekatan moderat dan kerukunan antaragama di Indonesia.
Paus Fransiskus juga akan menandatangani deklarasi bersama dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.
Menurut Nasaruddin, kunjungan ini merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang sangat menghormati tamunya, siapapun mereka.
Pesan Perdamaian di Tengah Keberagaman
Jonathan Tan, seorang profesor di Case Western Reserve University di Amerika Serikat, menyoroti bahwa kunjungan Paus Fransiskus membawa pesan tentang "jalan maju yang berbeda".
Pesan ini merupakan kelanjutan dari kunjungannya pada tahun 2019 ke Uni Emirat Arab, di mana beliau menandatangani deklarasi persaudaraan dengan Imam Besar Al-Azhar.
Menurut Tan, kunjungan ini lebih bermakna setelah tertunda karena pandemi COVID-19. Paus Fransiskus ingin menunjukkan bahwa agama dapat menjadi kekuatan untuk perdamaian.
Kunjungan Paus ke empat negara ini juga menunjukkan bahwa menjadi komunitas Katolik yang berkembang dalam konteks minoritas di tengah keberagaman adalah sesuatu yang baik dan patut dipertahankan.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 5 makna kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melalui dialog lintas agama dan pertemuan dengan berbagai pemimpin, kunjungan ini menegaskan pentingnya kerukunan dan toleransi di tengah keberagaman.
Paus Fransiskus tidak hanya membawa pesan perdamaian, tetapi juga mengingatkan kita semua bahwa keberagaman adalah kekuatan yang harus dijaga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com