Minggu, 16 JUNI 2024 • 12:40 WIB

Bos Rental yang Tewas di Pati Sudah Lapor Polisi 4 Bulan Lalu, Bikin Kesal Netizen: Gak Ada Manfaatnya!

Author

Bos rental yang tewas di Pati. (instagram)

INDOZONE.ID - Fakta baru terungkap dalam kasus persekusi terhadap bos rental di Pati. Ternyata, korban telah melaporkan kehilangan mobilnya ke Polres Jakarta Timur, jauh sebelum insiden tersebut terjadi.

Burhan telah melaporkan kehilangan mobilnya di Polres Metro Jakarta Timur sejak Februari 2024. 

"Benar (ada laporan tersebut)," ucap Kasat Reskrim AKBP Armunanto Hutahaean.

Polisi tidak memberikan detail tentang perkembangan penyelidikan atas laporan Burhan.

Namun, mereka juga tidak mengetahui bahwa mobil tersebut berada di Pati, hingga insiden itu terjadi.

Karena kasusnya tidak segera diproses, Burhan memutuskan untuk mendatangi mobilnya sendiri yang terdeteksi berada di Pati.

Baca Juga: Punya Bos Toxic di Kantor, Pilih Resign atau Bertahan? Ini Jawabannya!

Namun, sayangnya ia malah tewas dipukuli oleh warga yang menuduhnya sebagai pencuri.

"Laporan yang dibuat Burhan dilakukan pada 21 Februari 2024. Dua orang saksi yang diperiksa adalah korban dan salah satu karyawannya," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Kamis (13/6/2024).

"Saat pemeriksaan, penyidik kami sudah mengatakan 'nanti kalau ada informasi, kabari kami ya'. Seharusnya ada kerja sama juga, karena yang tahu situasi adalah beliau. Tiba-tiba kejadian ini terjadi," tambah Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahaean.

Namun, karena merasa tidak mendapatkan kejelasan tentang keberadaan mobilnya, Burhan memutuskan untuk bertindak sendiri.

Bersama tiga temannya, Burhan berangkat dari Jakarta ke Jawa Tengah untuk mencari mobil yang terdeteksi berada di Pati. Sayangnya, mereka dituduh sebagai pencuri oleh warga setempat.

Baca Juga: Bos-bos Perhatiin Nih! 5 Hal Ini Bisa 'Bunuh' Motivasi Karyawan untuk Bekerja

Burhan dan teman-temannya menjadi korban amukan massa, dan Burhan kehilangan nyawanya.

Hingga Sabtu (15/6/2024), jumlah tersangka dalam kasus ini telah meningkat menjadi 10 orang. Polisi meminta para pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.

Setiap layanan publik, seperti laporan ke polisi, pembuatan SIM, KTP, rumah sakit, dan lainnya, seharusnya memiliki sistem penilaian seperti yang digunakan oleh ojek online. Dengan cara ini, kinerja dapat dipantau dengan lebih efektif.

Karena kejadian ini, netizen memberi penilaian negatif terhadap aparat kepolisian. Sebab, seharusnya polisi lebih dulu mengetahui keberadaan mobil Burhan dan pelakunya, sehingga dia tak datang ke Pati dan akhirnya meninggal dunia.

"Polisi bener gak ada manfaatnya," komentar netizen dalam unggahan Instagram @fakta.indo.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram @fakta.indo