Jumat, 07 JUNI 2024 • 15:45 WIB

Akibat Subduksi di Utara Papua, Jayapura Alami Gempa Magnitudo 5,1

Author

Ilustrasi gempa.

INDOZONE.ID - Pada Jumat (7/6/2024), wilayah Jayapura, Papua, diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,1 yang menimbulkan kepanikan di kalangan penduduk setempat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa tersebut terjadi pada pukul 05.00.52 WIB, dengan episenter yang terletak di laut, sekitar 179 km tenggara Jayapura, pada kedalaman 10 kilometer.

Analisis dan Penyebab Gempa

Setelah melakukan analisis lebih lanjut, BMKG memperbarui parameter gempa tersebut menjadi magnitudo 4,8. Episenter gempa terletak pada koordinat 2,79° LS dan 142,27° BT. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi di utara Papua.

Aktivitas subduksi ini adalah proses di mana lempeng tektonik bertabrakan dan salah satu lempeng bergerak ke bawah lempeng lainnya, menyebabkan tekanan dan akhirnya gempa bumi.

Baca Juga: Detik-detik Gempa M 5,1 Guncang Morowali Sulteng, Beberapa Rumah Warga Alami Kerusakan

Mekanisme Sumber dan Intensitas Guncangan

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Mekanisme ini biasanya terjadi ketika salah satu lempeng tektonik terdorong ke atas oleh tekanan dari lempeng lainnya.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa ini menimbulkan guncangan dengan skala intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity) di Kota Jayapura. Pada skala ini, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang, tetapi tidak menimbulkan kerusakan signifikan.

Dampak dan Respons

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga masyarakat di sekitar wilayah pesisir tidak perlu khawatir terhadap ancaman gelombang besar. Hingga pukul 05.20 WIB, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujar Daryono menekankan pentingnya ketenangan di kalangan masyarakat.

Imbauan ini penting untuk mencegah kepanikan dan potensi kecelakaan akibat bangunan yang tidak stabil.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5.5 Guncang Pacitan, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Kesiapsiagaan dan Edukasi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Jayapura mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan edukasi mengenai mitigasi bencana. Papua, sebagai salah satu wilayah yang sering mengalami gempa bumi, membutuhkan program-program edukasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat. Hal ini termasuk pelatihan evakuasi, pengenalan tanda-tanda awal gempa dan tsunami, serta penguatan bangunan untuk mengurangi risiko kerusakan dan korban jiwa.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 yang mengguncang Jayapura pada 7 Juni 2024, meskipun tidak menimbulkan kerusakan besar, tetap menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi bencana alam.

Aktivitas subduksi di utara Papua yang menyebabkan gempa ini merupakan fenomena geologis yang terus dipantau oleh BMKG untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat. Dengan informasi yang akurat dan edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan tenang dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: BMKG