Rabu, 15 MEI 2024 • 13:31 WIB

Inilah Strategi Investasi Perusahaan Prajogo Pangestu (TPIA) dan Gudang Garam (GGRM)

Author

Ilustrasi Chandra Asri (instagram)

INDOZONE.ID - MSCI Inc telah mengumumkan hasil review indeks Mei 2024 untuk MSCI Equity Index, termasuk MSCI Global Standard Indexes dan MSCI Global Small Cap Indexes.

Saham dari PT Chandra Asri Pasific Tbk (TPIA), perusahaan milik emiten Prajogo Pangestu, telah dimasukkan dalam perhitungan MSCI Global Standard Indexes.

Pada sisi lain, saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) telah dihapus dari perhitungan indeks tersebut.

"Penerapan semua perubahan akan dimulai setelah penutupan tanggal 31 Mei 2024," dijelaskan dalam pengumuman MSCI Inc pada 14 Mei 2024.

Untuk MSCI Global Small Cap Indexes, terdapat lima saham baru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disertakan dalam perhitungan indeks tersebut.

Baca Juga: Tawarkan Proyek Investasi di World Water Forum, PUPR Sudah Terima Komitmen Bernilai Triliunan

Saham-saham tersebut adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Ultrajaya Milk Tbk (ULTJ).

Selain itu, beberapa saham dari BEI dihapus dari MSCI Global Small Cap Indexes, termasuk saham-saham seperti PT Astra Otopart Tbk (AUTO), PT Astrindo Nusantara Tbk (BIPI), PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), hingga PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Pada saat yang sama, Chandra Asri Pacific (TPIA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menghadapi persaingan ketat dalam upaya mengakuisisi aset kilang minyak Shell Energy and Chemicals Park di Singapura dari Shell Singapore Pte Ltd.

Perseroan, bersama mitra strategisnya, yaitu Glencore Plc, harus bersaing dengan pesaing yang kuat dari berbagai negara.

Andre yakin bahwa Shell juga telah melakukan seleksi yang cermat untuk menentukan pemenang dalam lelang atas aset Shell Energy and Chemicals Park.

Aset ini terdiri dari kilang minyak mentah dengan kapasitas pemrosesan sebanyak 237.000 barel per hari, serta ethylene cracker berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom, dan aset kimia hilir di Pulau Jurong.

Baca Juga: Hutang Saham Pasar, Andre Soelistyo Jual Sahamnya di GoTo Senilai Rp 8,6M

Secara keseluruhan, perusahaan yang memiliki kode saham TPIA tersebut meyakini bahwa keputusan yang diambil merupakan hasil yang adil dan menguntungkan bagi semua pihak terlibat.

Saat ini, TPIA akan menunggu proses persetujuan akuisisi SECP dari Pemerintah Singapura, mengingat aset tersebut memiliki lokasi strategis dan nilai penting bagi Singapura.

TPIA bertujuan untuk menyelesaikan keseluruhan proses akuisisi ini pada akhir tahun ini.

Selain itu, beredar kabar belakangan ini mengenai nilai transaksi akuisisi Shell Energy and Chemicals Park, yang diperkirakan mencapai kisaran antara US$ 300 hingga 500 juta menurut Jefferies, dan hingga US$ 1 miliar menurut Bloomberg.

Untuk diketahui, kas TPIA pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai US$ 1,03 miliar.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram/finfolkmoney, Instagram/sahamimpian.id