Minggu, 10 MARET 2024 • 20:10 WIB

Fakta Tragedi Banjir dan Tanah Longsor di Padang

Author

Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, saat ini mengalami bencana alam banjir dan tanah longsor (10/3). (channelnewsasia.com / ANTARA FOTO / Iggoy El Fitra)

INDOZONE.ID - Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, saat ini mengalami bencana alam banjir dan tanah longsor (10/3/2024).

Hujan deras yang tak henti-hentinya selama beberapa hari terakhir, telah menyebabkan evakuasi massal, merenggut nyawa banyak orang, dan merusak infrastruktur kota dan desa.

Dalam pemaparan di bawah ini, kita akan membahas dampak dari peristiwa ini, menyoroti kerugian yang ditimbulkan, serta upaya penyelamatan yang sedang dilakukan.

Dampak Banjir dan Tanah Longsor di Sumatra Barat

Banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras selama beberapa hari terakhir telah merenggut nyawa dan merusak wilayah Sumatra Barat. (channelnewsasia.com / ANTARA FOTO / Iggoy El Fitra)

Banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras selama beberapa hari terakhir telah merenggut nyawa dan merusak wilayah Sumatra Barat, khususnya di ibu kota provinsi Padang, dan delapan daerah sekitarnya.

Lebih dari 75.000 orang telah dievakuasi, sementara setidaknya 21 orang telah meninggal dan 6 orang masih belum ditemukan.

Kejadian ini telah merusak hampir 700 rumah, jembatan, sekolah, dan lahan pertanian seluas 113 hektar.

BPBD telah memfokuskan pada tiga area yang terkena dampak, termasuk sebuah desa di kecamatan Sutera, yang terisolasi setelah mengalami tanah longsor dan banjir.

Baca Juga: Banjir Kendari, 31 Orang Berhasil Dievakuasi Basarnas

Upaya Penyelamatan dan Tantangan Akses ke Daerah Terpencil

Meskipun air mulai surut setelah banjir, akses ke daerah yang terdampak tanah longsor tetap sulit karena medan berbukit. (channelnewsasia.com / ANTARA FOTO / Iggoy El Fitra)

Tim penyelamat terus mencari korban yang masih belum ditemukan, melibatkan sekitar 150 orang dari berbagai organisasi bencana di Sumatra Barat.

Meskipun air mulai surut setelah banjir, akses ke daerah yang terdampak tanah longsor tetap sulit karena medan berbukit.

Sebagian besar warga yang dievakuasi berkumpul di mesjid terdekat, karena tidak ada tempat penampungan sementara yang didirikan. Mereka juga mendapatkan bantuan makanan, air, dan obat-obatan.

Dengan cuaca yang diperkirakan akan terus hujan dalam beberapa hari ke depan, BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah) Kota Padang memperingatkan tentang potensi kerusakan lebih lanjut akibat banjir dan tanah longsor di musim hujan, yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada kuartal pertama tahun ini.

Baca Juga: Seminggu Pencarian, Mobil Terseret Banjir Bandang di Tana Toraja Ditemukan Sejauh 2 Kilometer

Dengan kejadian bencana alam ini, para komunitas lokal bersatu untuk bersama-sama menanggulangi bencana alam ini.

Meskipun beberapa warga kembali ke rumah setelah air surut, rasa was-was jika terjadi banjir atau tanah longsor susulan juga masih menjadi ketakutan sebagian besar warga.

Musim hujan yang diperkirakan akan berlanjut, pemerintah dan tim penyelamat akan terus berkoordinasi untuk mengatasi kerusakan-kerusakan dari rumah-rumah warga maupun infrastruktur lain, memberikan bantuan kepada warga terdampak, dan merencanakan langkah-langkah penanggulangan.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com