INDOZONE.ID - Kondisi cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini membuat produksi ikan asin di wilayah pesisir Cempae, Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, terganggu.
Hujan yang kerap turun secara tidak terduga menjadi penyebab proses penjemuran ikan asin harus dilakukan lebih lama.
"Kalau pagi biasanya agak mendung tapi tidak hujan, biasanya tidak di jemur dulu, pas agak siang terik sekali, belum di jemur semua, tiba-tiba hujan " terang Arsyad, salah satu nelayan di wilayah pesisir Cempae.
Menurut Arsyad kondisi cuaca yang tidak menentu ini membuat aktifitas penjemuran ikan miliknya memakan waktu lebih lama dari biasanya.
Jika saat musim kemarau proses pengeringan hanya membutuhkan waktu 1 - 3 hari, beberapa bulan terakhir ini , proses penjemuran memakan waktu 7-10 hari.
"Kalau kemarau cepat sekali, biasa sehari sudah layak jual, sekarang bisa sampai seminggvu menjemurnya," lanjut Arsyad.
Agar tetap bisa berjualan, Arsyad biasanya menjual ikan asin setengah kering kepada pelanggannya. Meskipun harganya jauh lebih murah dibanding ikan asin yang sudah kering sempurna.
"Kalau kering biasanya dijual 30 ribu sampai 50 ribu sekilo, tapi karena ini setengah kering, jadi dijual 20 ribuan sekilo," pungkas Arsyad.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung