Tiga Hari Jelang Pemilu 2024, Mahasiswa Kembali Gelar 'Gejayan Memanggil', Berikut Isi Tuntutannya!
INDOZONE.ID - Tiga hari menjelang pemilu 2024, ribuan orang yang didominasi mahasiswa Yogyakarta, kembali melakukan aksi 'Gejayan Memanggil' di Perempatan Jalan Affandi, Sleman DIY, Senin (12/2/2024).
Aksi dilakukan karena massa kecewa terhadap beberapa aturan pemerintah saat ini yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat.
"Kami adalah Jaringan Gugat Demokrasi. Kami lahir dari kelancungan rezim Jokowi yang hari ini mengebiri sistem demokrasi. Nama yang kami pilih merangkum keresahan mendalam yang dirasakan rakyat di bawah rezim Jokowi. Kami menyerukan agar setiap lapisan rakyat bersama-sama menghancurkan dan mengadili rezim Jokowi,” ucap Sana Ulaili, seorang juru bicara aksi Sejagad (Aksi Gejayan Memanggil), Senin (12/2/2024).
Sana Ulaili turut menuturkan, bahwa para elit oligarki yang kini terlihat terpecah dalam berbagai kubu, sejatinya akan kembali terkonsolidasi dalam satu kekuasaan dan akan membagi-bagi porsi kekuasaan dan jabatan, serta mengabaikan tuntutan dan hak rakyat.
Baca Juga: Mahasiswa Bekasi-Karawang Gelar Demo Tuntut Kembalikan Demokrasi
Dirinya juga menyayangkan kualitas ketiga paslon capres cawapres yang bertentangan dengan masyarakat. Salah satunya paslon nomor satu Anies Baswedan, yang pada pemilihan Gubernur pada 2017 silam, menggunakan politik identitas dan rasisme untuk bisa menang.
Ditambah, partai pengusungnya yaitu PKS yang dianggap konservatif dan menolak pengesahan RUU PKS.
"Selanjutnya paslon nomor dua, Prabowo Subianto pelaku penculikan para aktivis yang belum diadili sampai sekarang dan paslonnya Gibran yang menjadi anak haram konstitusi, serta partai pengusungnya yang merupakan kroni-kroni sisa rezim militer orde baru,” pungkasnya.
"Begitupun dengan paslon nomor tiga, Ganjar Pranowo sosok pemimpin yang merusak lingkungan dengan partai pengusungnya adalah salah satu partai yang mengusulkan dan mengesahkan UU Omnibus Law dan UU Minerba, di mana itu merampas hak buruh dan tani serta merampas ruang hidup dan menghancurkan lingkungan,” sambungnya.
Baca Juga: Ada Demo di Depan Gedung MK Jakarta Hari Ini, Lalu Lintas Dialihkan
Berikut isi dari tuntutan Jaringan Gugat Demokrasi.
- Revisi UU pemilu dan partai pemilu oleh badan independen.
- Adili Jokowi dan kroni-kroninya.
- Menuntut permintaan maaf intelektual dan budayawan yang mendukung politik dinasti.
- Stop politisasi bansos.
- Cabut UU Cipta Kerja dan Minerba.
- Hentikan operasi militer, tuntaskan pelanggaran HAM dan memberikan hak menentukan nasib sendiri.
- Hentikan perampasan tanah.
- Hentikan kriminalisasi aktivis lingkungan.
- Jalankan pengadilan HAM.
- Pendidikan gratis.
- Sahkan UU PPRT.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan