Pengungsi Rohingya Mau Ditempatkan di Pulau Galang hingga Terjadi Bentrok, Netizen: Biar Rakyat yang Usir!
INDOZONE.ID - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka peluang menggunakan Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Riau, sebagai tempat khusus untuk para pengungsi Rohingya di Indonesia.
Menurutnya, ini bisa menjadi solusi di tengah makin besarnya gelombang pengungsi yang datang ke Indonesia, khususnya di Aceh, hingga menimbulkan penolakan di sana.
"Penempatannya di mana? Dulu kita punya Pulau Galang, nanti kita bicarakan lagi apa akan seperti itu," kata Ma'ruf, dikutip dari pernyataan yang dibagikan akun X @Pai_C1, Kamis (7/12/2023).
Menurut Ma'ruf, Indonesia tidak dapat menolak kedatangan para pengungsi ini atas dasar kemanusiaan. Namun di sisi lain, pemerintah juga harus mengantisipasi agar tidak ada penolakan dari seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya di Indonesia: Tantangan Kemanusiaan yang Memerlukan Solusi Bersama
Karenanya, kini pemerintah tengah membahas sejumlah opsi terkait langkah penanggulangan masalah pengungsi Rohingya di Indonesia, dalam sebuah rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD.
Di sisi lain, Mahfud bilang, Pulau Galang belum pasti akan menjadi tempat penampungan para pengungsi.
Namun, pihaknya akan mengumumkan dalam waktu dekat, di mana pengungsi Rohingya akan ditampung untuk menghindari penumpukan warga, seperti yang telah terjadi di Aceh.
"Jadi, Rohingya itu prinsipnya kami menganut diplomasi kemanusiaan. Karena sifatnya kemanusiaan, maka kami sedang mencari jalan," ujarnya.
Sementara itu, dalam unjuk rasa untuk menolak pengungsi Rohingya di Dermaga CT-1, BPKS Sabang, Aceh pada Rabu (6/12) kemarin, warga Sabang bentrok dengan polisi.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @tanyoeaceh.id, aparat polisi nampak menggunakan peralatan perlindungan lengkap, seperti helm dan tameng, sedangkan warga hanya datang dengan tangan kosong. Para polisi tersebut berusaha menghadang massa yang berusaha mendobrak barikade keamanan.
Aksi ini pun mendapat protes dari warganet. Sebab, di saat seharusnya aparat kepolisian melindungi warganya sendiri, yang terjadi di Sabang justru sebaliknya.
Tidak hanya itu, pemerintah pun dinilai tidak tegas dalam menghadapi kegusaran yang sedang dihadapi warga Aceh, setelah gelombang pengungsi Rohingya semakin banyak datang.
Baca Juga: Viral Emak-Emak Usir Paksa Pengungsi Rohingya di Aceh, Sikap Ngeyel Pengungsi Bikin Warga Geram
Warganet pun memiliki kekhawatiran, masalah di Indonesia akan membesar, seperti yang pernah terjadi di Malaysia beberapa tahun lalu.
Di mana para pengungsi Rohingya menuntut tanah di Negeri Jiran dan mengklaim bahwa tanah tempat pengungsian adalah milik mereka.
"Gak belajar dari Malaysia si Bapak ini atau memang gak tau berita?" tulis pemilik akun @manggalakurn**.
"Kalau kira-kira pemerintah tidak bisa menyelesaikan (mengusir Rohingya), biarkan masyarakat yang mengusirnya," kata @rira_collecti***.
"Akhirnya sesama kita yang ribut. Kan bangai kali," ujar @reza.jann***.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X @Pai_C1