Kamis, 07 DESEMBER 2023 • 10:10 WIB

Pengungsi Rohingya di Indonesia: Tantangan Kemanusiaan yang Memerlukan Solusi Bersama

Author

Sejumlah imigran etnis Rohingya yang dipindahkan dari Pantai Ujong Kareung Sabang menunggu pendataan setibanya di tempat penampungan sementara di gedung eks kantor Imigrasi, Punteuet, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (23/11/2023).

INDOZONE.ID - Jumlah pengungsi Rohingya yang telah tiba di Indonesia saat ini sudah mencapai 1.487 orang pada, Senin (4/12/2023). Namun, sejumlah warga di beberapa daerah, termasuk Aceh, Riau, dan Medan, menunjukkan penolakan terhadap kedatangan pengungsi Rohingya.

Dalam tanggapannya terhadap isu ini, Wakil Presiden (Wapres), K.H. Maruf Amin, menekankan bahwa masalah pengungsi Rohingya adalah masalah kemanusiaan yang harus diatasi bersama.

"Mereka (pengungsi Rohingya), bagaimanapun ini kemanusiaan. Karena kemanusiaan, harus kita tanggulangi," tegas Wapres Maruf Amin.

Meskipun menyadari kompleksitas situasi, beliau menyatakan bahwa penolakan terhadap pengungsi Rohingya tidak mungkin dilakukan.

Baca Juga: Dicecar 29 Pertanyaan, Apa Saja yang Ditanyakan Penyidik ke Firli Bahuri?

Wapres Maruf Amin menyatakan bahwa pemerintah Indonesia perlu mengantisipasi agar penampungan pengungsi tidak menimbulkan beban di kemudian hari, baik dari perspektif negara maupun masyarakat.

"Selama ini, kan tidak mungkin kita menolak, tetapi juga tentu kita mengantisipasi jangan sampai kemudian ada penolakan oleh masyarakat," katanya.

Dua orang anak bermain di lokasi kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu (2/12/2023).

Menyinggung pengalaman masa lalu, Wapres Maruf Amin merujuk pada Pulau Galang di Batam yang digunakan untuk menampung pengungsi asal Vietnam.

Ia menyatakan bahwa solusi serupa mungkin diperlukan, dan pemerintah perlu mengambil langkah-langkah solutif.

Baca Juga: Ada Tulisan Merah di Lantai Tempat 4 Jasad Bocah Ditemukan, Isinya: Thanks For All

Wapres Maruf Amin juga menyoroti perlunya pembahasan internasional, khususnya dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Ia menyebut bahwa negara-negara di Eropa, seperti Yunani, juga menghadapi masalah serupa, dan pembahasan bersama di tingkat internasional diperlukan untuk menemukan solusi yang efektif.

Pada tanggal 5 Desember 2023, Wapres Maruf Amin mengungkapkan bahwa pemerintah sedang melakukan rapat yang dipimpin oleh Menko Polhukam untuk membahas masalah pengungsi Rohingya.

Pendekatan kolaboratif, baik di tingkat nasional maupun internasional, dianggap penting untuk mengatasi tantangan kemanusiaan ini secara efektif.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators