Wali Kota Semarang Bagi-bagi Motor Vario buat Lurah, Netizen Pertanyakan Sisa Uang Rp2,78 M Kemana?
INDOZONE.ID - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu tengah menjadi sorotan netizen, karena kebijakannya bagi-bagi motor Honda Vario 160 sebagai inventaris kendaraan kepada 177 lurah di Kota Semarang.
Saat penyerahan motor, yang dilakukan berbarengan dengan upacara peringatan Hari Korpri ke-52 di Lapangan Simpanglima, Semarang, Rabu (29/11), Hevearita bilang, motor merah ini merupakan pengganti kendaraan lurah sebelumnya, Honda Revo keluaran tahun 2014.
Dengan pemberian motor baru ini, Ita, sapaan akrab Hevearita, berharap kinerja para lurah akan semakin meningkat dalam melayani warga.
"Kemarin, ada anggaran APBD longgar, sehingga kami memberikan kendaraan bermotor agar mereka pada tahun 2024 nanti bekerja semakin baik, semakin rajin turun ke wilayah," ujarnya, dikutip dari video yang dibagikan akun X @sosmedkeras, Senin (4/12/2023).
Baca Juga: Diam-diam Kapolrestabes Semarang Diperiksa Hari Ini Soal Pemerasan SYL
Aksi kebijakan bagi-bagi vario merah ini justru mendapat kritik pedas warganet. Pasalnya, dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang digelontorkan untuk membeli Vario dinilai terlalu besar, yakni Rp8 miliar untuk 177 unit motor.
Warganet pun menghitung secara rigid biaya yang seharusnya digunakan untuk membeli motor Vario ini. Salah satu netizen, @BANGVELLX bilang, dengan anggaran sebesar Rp8 miliar, maka 1 unit motor dibeli dengan harga Rp45 juta.
Hal ini hampir tidak mungkin, lantaran harga Vario tipe CBS yang dibagikan untuk para lurah se wilayah Semarang paling mahal hanya senilai Rp29,5 juta.
Dengan asumsi ini, pembelian motor Vario hanya membutuhkan anggaran sebanyak Rp5,22 miliar. Dengan demikian, dari anggaran APBD, seharusnya masih tersisa dana sebanyak Rp2,78 miliar.
"Rp8M - 5,22M = 2,78M nya kemana????? Ada yang tau???," tulis @BANGV***.
Tidak hanya soal hitung-hitungan, warganet juga menilai tidak ada urgensi dari kebijakan bagi-bagi Vario untuk para lurah ini. Pasalnya, para lurah dinilai bisa membeli sendiri motor sebagai kendaraan kerja mereka, daripada harus menggunakan anggaran daerah.
"An***r, kenapa duit anggaran ga di gelontorkan buat masyarakatnya aja. kan pasti ada aja yg kurang mampu, pendek banget pemikirannya" ujar @rynzif***.
Selain itu, warganet juga menilai ketimbang menggunakan dana APBD untuk bagi-bagi motor Vario, akan lebih baik jika dana yang ada digunakan untuk membenahi transportasi umum di Kota Semarang, misalnya untuk perawatan Bus Rapid Trans (BRT).
Kemudian, dana APBD juga lebih baik dialokasikan untuk mengatasi masalah yang tidak pernah usai di Semarang, yakni banjir.
"Iya busnya mbok ya dibagusin, daripada ngedrop motor buat lurah, saluran air juga diberesin, bentar lagi musim ujan lho, jalan kena ujan lebat aja udah genangan dimana-mana. Hmmm malah bagi-bagi Vario. Pie tho Buuu...," keluh @kenji6***.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Twitter