Kamis, 02 NOVEMBER 2023 • 10:45 WIB

Diduga Korban Bully, Kaki Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi, Wali Kelas Menganggap Bercanda

Author

Ilustrasi bully. (ANTARA News)

INDOZONE.ID - Kasus perundungan atau bullying pada siswa sekolah kembali terjadi. Kali ini, kasus bullying terjadi pada FAA (12), siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Bahkan, bocah berusia 12 tahun ini harus menelan pil pahit karena terancam kehilangan kakinya setelah mengalami cidera pada bagian kaki serta infeksi bagian dalam.

Kronologi Kejadian

Diana Novita, ibunda FAA mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama putranya mengalami pembullyan. Dirinya mengatakan bahwa FAA kerap diolok-olok di sekolah.

“Sebelum itu (jatuh) sering diolok-olok ‘anak mama, sok kegantengan’ kayak gitu, karena anak saya sering maju di kelas, menjatuhkan mental lah ya,” ungkap Diana saat dihubungi Selasa, 31 Oktober 2023.

Diana juga menceritakan kronologi kejadian yang menyebabkan sang putra kini harus menjalani amputasi pada kaki kirinya. Peristiwa ini bermula ketika F di-sliding temannya saat jam istirahat pada Februari 2023 lalu.

“F masih kelas 6 SD pada saat itu. Dia diajak keluar sekolah untuk jajan. Di perjalanan terjadilah aksi sliding oleh salah satu temannya," ucap Diana.

Akibat kejadian itu, FAA pun mengalami luka di bagian tangan dan memar pada dengkul kaki.

Ironisnya, temannya justru menertawakan dan mengolok-olok FAA, serta mengancam agar FAA tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orangtua maupun guru.

Aksi bullying terus berlanjut hingga FAA kembali ke kelas dalam keadaan masih kesakitan.

Namun, orangtua FAA baru mengetahui kejadian bullying tersebut tiga hari pasca kejadian. Karena FAA merasakan sakit pada kaki kirinya, sehingga Diana memaksa sang anak untuk bercerita.

“Lukanya itu tidak ada, tapi kakinya kayak memar, saya desak F bicara, akhirnya diceritakanlah kronologinya,” ungkap Diana.

Respons Pihak Sekolah

Atas kejadian bullying yang diterima anaknya, Diana pun mengaku sudah menemui pihak sekolah untuk dipertemukan dengan keluarga pelaku.

Namun, apa yang dialami oleh FAA justru seolah dianggap remeh oleh pihak sekolah. Pihak sekolah menganggap kejadian bullying tersebut hanya bagian dari candaan antar teman.

Wakepsek SDN Jatimulya 09 yang juga merupakan Wali Kelas 6, Sukaemah mengatakan bahwa selama ini dirinya tidak pernah melihat adanya aksi olok-olok terhadap FAA.

“Nah itu yang dikatainnya semacam apa ya, kan saya di kelas terus, kalau ada perundungan pastilah anak-anak lapor,” kata Sukaemah ketika diwawancara aawak media pada Selasa, 31 Oktober 2023.

Adapun menurutnya, aksi saling ejek di kalangan siswa kelas 6 SD merupakan hal yang biasa.

“Mungkin kalau bercanda-bercandaan ‘ah lu jelek, ah lu hitam’ mungkin ya namanya sudah kelas 6, sudah biasa kayaknya juga. Mungkin menurut F lain lagi kali ya,” ujarnya.

Sukaemah juga bersikukuh bahwa yang dialami FAA bukanlah sebuah tindak bullying, melainkan hanya sebuah candaan saja.

“Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundung kan beda lagi ya kekerasan,” ucapnya.

Klaim bercandaan itu juga termasuk soal peristiwa FAA yang di-sliding oleh temannya saat hendak jajan.

“Dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda-bercanda. Nah tanpa sengaja selengkatan, jatuh. Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh ya. Ini mereka jajan terus selengkatan kaki, nah satu orang ke Fatir, jatuh,” ucapnya Sukaemah.

Kondisi FAA Memburuk

Diana Novita mengungkapkan usai di-sliding oleh temannya, FAA mengalami masalah serius pada bagian lutut kakinya.

Berbagai upaya pun dilakukan Diana demi kesembuhan sang anak. Bahkan Diana sampai harus membawa FAA ke tiga rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan mulai dari rontgen, hingga MRI.

"Di rontgen dan dirujuk ke MRI, didiagnosis ada infeksi dalam itu pada akhir Maret, karena prosesnya enggak cepat, kami berusaha obati dulu," kata Diana.

Meski telah mengupayakan berbagai pengobatan medis, namun tidak juga membuahkan kesembuhan, bahkan kondisi FAA semakin memburuk.

Puncaknya pada Agustus 2023, FAA harus menelan pil pahit karena kaki kirinya harus diamputasi akibat didiagnosis kanker tulang.

Diana memastikan, pihak dokter yang menangani sang putra mengatakan bahwa kanker tulang yang dialami FAA dipicu oleh peristiwa jatuhnya sang anak saat di-sliding temannya.

“Iya ada (penjelasan dokter), pemicunya (kanker tulang) karena terjatuh, benturan,” ucapnya.

Dari hasil permeriksaan di tiga rumah sakit juga menyatakan hasil yang sama, bahwa jalan terakhir untuk kesembuhan FAA satu-satunya hanyalah melakukan amputasi pada bagian kakinya.

“Karena setelah tiga hari itu F tidak bisa berjalan, sakit kakinya. Dari situ lah saya pengobatan F, sehingga terjadi lah amputasi ini, perjalanan yang cukup panjang,” ujarnya.

Kini FAA masih menjalani perawatan secara intensif di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta usai menjalani tindakan amputasi.

“Mohon doanya, saat ini anak saya sedang di HCU RS Dharmais karena kondisinya menurun pasca operasi amputasi kaki,” ucapnya.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators