INDOZONE.ID - Kualitas udara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, terpantau dalam kondisi sangat tidak sehat, Selasa, 3 Oktober 2023 sebagai imbas asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dikutip dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, indikator warna merah disematkan dengan catatan keterangan sangat tidak sehat.
Nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada pukul 07.00 WIB mencapai 238 dengan parameter kritis PM2.5. Di jam yang sama, menurut aplikasi pengukur kualitas udara IQAir, angka PM2.5 mencapai 188.9 µm/m3 dengan air quality index (AQI) mencapai 239 berpredikat sangat tidak sehat.
Data titik panas karhutla yang didapat melalui karhutla monitoring system Kementerian LHK menunjukkan Habaring Hurung, Kereng Bangkirai, dan Kalampangan sebagai beberapa wilayah di Palangkaraya yang mengalami karhutla dan menghasilkan kabut asap.
“Memang sangat terasa (asapnya) saat bernafas, apalagi di pagi hari. Efeknya bisa langsung bersin atau batuk,” kata salah satu warga, Asma Purwantini.
Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). Pada angka150,5-250,4 µm/m3 masuk katagori sangat tidak sehat.
Partikel itu mengambang di udara yang dapat diserap ke dalam aliran darah saat bernapas. Ia dapat berasal dari sejumlah sumber, termasuk asap dan jelaga hasil kebakaran hutan dan lahan.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators