Anggaran Menipis, Kini Bus Sekolah Tulungagung Tak Bisa Lagi Jemput Pelajar dari Sekolah
INDOZONE.ID - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung memastikan, mulai tanggal 11 September 2023 mendatang, operasional bus sekolah di Tulungagung tak lagi sama seperti biasanya.
Kondisi ini terjadi karena biaya operasional bus sekolah di tahun 2023 ini tinggal Rp 20 juta, jika bus sekolah tetap dioperasikan seperti biasa yakni mengantar dan menjemput pelajar ke sekolah, maka anggaran yang ada tidak lagi mencukupi.
Antar jemput siswa dengan bus sekolah merupakan program yang sudah berjalan selama lima tahun terakhir ini, ada 7 rute yang ditetapkan untuk bisa mengantar jemput pelajar di seluruh kabupaten Tulungagung.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro.
"Kalau bus sekolah total kita punya sembilan kendaraan dan melayani tujuh trayek yakni Kecamatan Kalidawir, Bandung, Gondang, Karangrejo, Ngunut, Ngantru dan Tulungagung Kota," ujarnya.
Baca Juga: Sedang Tidur, Ibu di Tangerang Ditikam Pria Pembobol Rumah hingga Tewas
Bagus mengatakan, pihaknya telah menyampaikan edaran kepada sekolah untuk diteruskan kepada wali murid soal perubahan operasional bus sekolah ini.
Dengan demikian, maka penjemputan pelajar usai sekolah akan menjadi tanggung jawab masing-masing wali murid.
"Kami sudah mengeluarkan surat edaran yang mana mulai minggu depan, kami hanya melayani pemberangkatan siswa sekolah saja atas operasional bus sekolah gratis," jelasnya.
Selain minimnya biaya operasional yang tinggal Rp 20 juta, alasan lain yang menjadi landasan pengambilan langkah ini menurut Bagus adalah minimnya minat pengguna bus sekolah di jam pulang yang tidak sebanyak saat berangkat.
Bagus menyebut, sering kali saat pemberangkatan terjadi overload namun saat kepulangan tinggal 50% saja pelajar yang memanfaatkannya.
Baca Juga: Mardiono Dialog Bareng Kiai di Majelis Syariah, Bahas Konstelasi Pilpres hingga Pemenangan PPP
"Jadi sisa anggaran Rp 20 juta itu setelah kami hitung hanya bisa digunakan untuk operasional keberangkatan saja, itupun hanya digunakan untuk isi BBM, untuk perawatan bus kami kesampingkan dahulu," ungkapnya.
Bagus mengakui, sebenarnya sudah mengajukan penambahan anggaran pada perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun 2023, sebesar Rp 200 juta, namun sampai saat ini belum ada kejelasannya.
"Sampai sekarang kita belum menerima informasi terkait itu, padahal hari ini sudah ketuk palu PAK APBD 2023," terangnya.
Walaupun ada perubahan operasional bus sekolah, namun untuk Mobil Penumpang Umum (MPU) yang juga dimanfaatkan untuk antar jemput pelajar, tidak mengalami masalah.
MPU tetap beroperasi seperti biasa sampai akhir tahun, tetap beroperasi dengan mengantar dan menjemput siswa seperti biasa.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: