INDOZONE.ID - BMKG mencatat ada sebanyak empat gempa susulan yang terjadi usai gempa magnitudo 7,1 di kawasan utara Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (29/8/2023).
“Gempa susulan sampai dengan 29 Agustus 2023 pukul 09.00 WITA terjadi 4 gempa susulan. Magnitudo terbesar M6,5 dan terkecil M3,2," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Daryono juga memutakhirkan informasi yang pada awalnya adalah gempa di kawasan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan M 7,4, menjadi gempa Laut Jawa utara Lombok M 7,1.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,3 dan Sejumlah Gempa Susulan Guncang Wilayah Sigi, Sulawesi Tengah
Dia mengatakan bahwa informasi awal merupakan informasi cepat yang harus disebarluaskan kepada masyarakat sebagai peringatan. Informasi cepat bukanlah informasi final, namun harus disebar secara cepat oleh BMKG.
"Info cepat itu belum final, tapi harus disebar BMKG. Harus, karena SOP (standar operasional dan prosedur), karena BMKG merupakan lembaga peringatan dini tsunami, bukan sekedar lembaga info gempa," ujar dia.
Selain itu, info cepat disebarkan dalam kondisi berlangsung guna keselamatan masyarakat. Sehingga nantinya, ada perubahan informasi mengenai magnitudo dan kedalaman yang masih terus terjadi.
Baca Juga: Gunung Semeru Masih Alami Gempa Letusan dan Guguran, Warga Dilarang Mendekat
Pada Selasa, 29 Agustus 2023 pukul 02.55.32 WIB wilayah Laut Jawa (Utara Lombok) diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 7,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,94° LS ; 116,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 Km arah Timur Laut Lombok Utara, NTB pada kedalaman 525 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam (Deep Focus) akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi.
Baca Juga: Gempa 5,0 Mengguncang saat Jokowi Makan Siang di Jayapura
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal).
Gempa bumi ini dirasakan di Kuta dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Karangkates III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Trenggalek II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ANTARA