Fenomena air panas muncul setelah terjadi gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat (26/2/2022) pagi WIB.
Air panas bercampur lumpur itu terlihat di daerah Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, Pasaman.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan adanya fenomena air panas karena kemungkinan adanya retakan akibat gempa bumi yang terjadi di wilayah tersebut.
"Diduga guncangan kuat Gempa Pasaman magnitudo 6,1 yang terjadi hari ini telah menghasilkan rekahan hingga memunculkan air panas, karena umumnya lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan terbentuk pada rekahan batuan," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengutip Antara, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: Ferran Torres Akui Tak Nyesal Gabung Barcelona
Daryono memperingatkan apabila semburan air panas tersebut terlihat mendidih dan mengeluarkan uap, terasa panas dan mengeluarkan bau menyengat, lebih baik untuk tidak didekati, apalagi dikonsumsi airnya, sambil menunggu tim ahli yang datang untuk meneliti kandungan airnya.
Pasca Gempa di Pasaman Barat semburkan air panas di Bonjol Sumatera Barat.
— David Haris St Parmato (@DavidHaris10) February 25, 2022
Padang Gempa Sumbar pic.twitter.com/cBBQka8hkj
Zona Tektonik Aktif
Ia menjelaskan panas bumi merupakan fenomena dimana panas dari dalam bumi memanaskan lapisan air di bawah permukaan tanah. Daerah dengan sistem panas bumi umumnya dapat dikenali dengan adanya mata air panas di wilayah tersebut.
Daryono menilai ada kemungkinan di area tersebut memang berada dekat jalur sesar aktif, sehingga ada hot spring atau mata air panas.
Sehingga, saat terjadi gempa akan terganggu reservoir-nya dan air panas tersebut keluar melalui zona lemah yang rekah akibat guncangan kuat gempa bumi.
"Beberapa reservoir air panas memang umum ditemukan di area sesar aktif seperti daerah Pasaman ini, wajar jika terdapat mata air panas, karena memang zona tektonik aktif dan terdapat jalur-jalur sesar," kata dia.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: