Kamis, 28 OKTOBER 2021 • 12:18 WIB

Masuk Daftar 2 Persen Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia, Dua Dosen USU Bersyukur

Author

Foto Prof Dr Eng Himsar Ambarita ST, MT (kiri) dan Prof Drs Mahyuddin M.IT, PhD. (foto/istimewa)

Dua orang dosen Universitas Sumatera Utara, yakni Prof Dr Eng Himsar Ambarita ST, MT dan Prof Drs Mahyuddin M.IT, PhD, berhasil masuk dalam daftar 2 persen Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia. Data tersebut dilansir oleh Elsevier BV dan Stanford University.

Kemudian, dari rilis update database per tanggal 20 Oktober 2021, telah memuat 58 ilmuwan berafiliasi Indonesia yang masuk daftar dalam kategori single year. Satu di antaranya seperti Prof Dr Eng Himsar Ambarita ST, MT, yang merupakan salah seorang Guru Besar USU dari Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik. Di mana fakultas tersebut telah menduduki posisi ke-44 dalam daftar tersebut.

Begitu juga, turut mendampinginya Prof Drs Mahyuddin M.IT, PhD, merupakan Guru Besar USU dari Fasilkom TI, yang berada di posisi ke-58.

Dalam hal ini, Prof Himsar Ambarita mengaku sangat bersyukur dan termotivasi untuk melakukan lebih banyak kerja riset yang bermanfaat dengan adanya data tersebut. Khususnya riset berbasis teknologi yang memiliki kontribusi dalam memudahkan manusia untuk menjalani fungsi sosial dan ekonomi.

“Saya berharap di tahun-tahun mendatang akan semakin banyak dosen USU yang berhasil masuk dalam daftar ini, serta memberikan pengaruh signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkapnya.

Sementara Rektor USU Dr Muryanto Amin, SSos, MSi, menanggapi capaian tersebut dengan penuh sukacita. Menurutnya, dengan masuknya dosen USU dalam peringkat daftar 2 persen ilmuwan paling berpengaruh dunia itu akan mampu membuka pintu lebih lebar bagi USU untuk mencapai tujuannya sebagai perguruan tinggi berstandar internasional.

“Saya mengucapkan selamat kepada dua orang dosen USU tersebut dan berterima kasih atas seluruh dedikasi dan kontribusi yang diberikan terhadap kemajuan iptek sekaligus mendorong kemajuan USU ke kancah internasional. Semoga prestasi ini dapat lebih ditingkatkan dan diikuti oleh dosen-dosen USU lainnya, sehingga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan reputasi USU di pemeringkatan internasional,” tandas Rektor USU.

Untuk dikethui, Prof Dr Eng Himsar Ambarita ST, MT, telah banyak melakukan kegiatan riset. Di mana salah satu risetnya yang berjudul Rancang Bangun Mesin Pengering Surya Kontinu Sistem Integrasi Photovoltaic-Thermal (PV-T) dan Thermal Storage.

Riset itu dianggap oleh Elsevier-Stanford University kualitasnya memiliki dampak yang sangat baik. Pengering matahari tersebut bisa beroperasi di malam hari, sehingga waktu pengeringan yang dibutuhkan menjadi lebih pendek.

Tak hanya itu saja, beberapa riset telah dilakukan oleh Prof Himsar, di antaranya Perbaikan Mutu Kakao Indonesia melalui Metode Pengeringan (2013-2014), Karakteristik Adsorben campuran Alumina Aktif dan Karbon Aktif sebagai Generator Mesin Pendingin Energi Surya (2014-2015), Modifikasi dan pengujian mesin diesel berbahan bakar ganda (dual-fuel) diesel-biogas (2016).

Kemudian, riset Rancang Bangun Alat Desalinasi Air Laut Energi Surya Hibrida Sistem Vakum Alami Bertingkat (2016-2017), Rancang bangun pemanas air tenaga surya system pipa panas menggunakan Fluida Sekunder (2017), Mesin Pengering kompak yang memanfaatkan panas buang kondensor sistem pengkondisian udara (2017) dan Pengembangan, Analysis dan Optimasi Kolektor Surya Plat Datar Hybrid (2018).    

Publikasi beliau di scopus per 23 Oktober 2021 sebanyak 134 buah dengan h index 14. Masih banyak karya yang beliau hasilkan, di masa pandemi ini, beliau menciptakan beberapa alat, diantaranya bilik sterilizer dan nano healing yang sudah di hak cipta dan di hak paten kan.

Pria kelahiran 10 Juni 1972 yang menyelesaikan S1 di Universitas Sumatera Utara Medan, S2 diInstitut  Teknologi Bandung (ITB)  dan S3 di Muroran Institute of Technology, JAPAN itu. Bahkan, yang lebih dahsyatnya lagi, dia sudah telah menerbitkan dua buku berjudul Perpindahan Panas dan Massa (Penyelesaian Analitik dan Numerik) dan Termodinamika Teknik Fundamental dan Aplikasi, pada tahun 2017. Sampai saat ini ia masih terus menulis dan aktif sebagai pembicara dalam berbagai forum nasional maupun internasional.

Selama lima tahun terakhir, dia mendapatkan beberapa penghargaan, yakni  Best Published Paper 2006 dari Japan Solar Energy Society di tahun 2007, Penghargaan Inovasi Bidang Otomotif Sumatera Utara dari IMI Sumut pada tahun 2013, The most efficient Urban Concept Alternative Gasoline car in Asia 2014 (Advisor) dari Shell Asia    pada tahun 2014 dan Pembimbing Tim Horas sebagai wakil Sumut pada ajang perlombaan mobil Hemat Energi tingkat Asia dari Pemprov Sumatera Utara di tahun 2014.

Namanya juga masuk dalam tim perumusan berbagai kebijakan publik dan rekayasa sosial. Di antaranya; Tim Ahli Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi GRK Pemprov. Sumatera Utara (2012), Development on Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) on Small scale Renewable Energy in Indonesia (2013) dan Penyusunan RJP USU 2014-2039, Renstra 2014 - 2019 dan Renstra 2020 - 2024. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua  Tim World Class University (WCU) USU.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: