Senin, 20 SEPTEMBER 2021 • 17:44 WIB

Irjen Napoleon Diduga Pakai Tinja Sendiri untuk Melumuri Muhammad Kece, Disiapkan di Kamar

Author

Kolase foto Muhammad Kece dan Irjen Napoleon Bonaparte. (Antaranews)

Tidak hanya menganiaya hingga babak belur, terpidana kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte juga melumuri tersangka penistaan agama Muhammad Kece dengan tinja manusia.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian.

Menurut Andi, Napoleon melumuri bagian wajah dan tubuh Kece dengan tinja. Diduga, tinja yang dipakainya untuk mengotori Muhammad Kece adalah tinjanya sendiri yang sudah ia siapkan dari kamarnya.

Muhammad Kece babak belur dihajar Irjen Napoleon Bonaparte. (ist)

Dalam melancarkan perbuatannya, Napoleon bekerja sama dengan narapidana lainnya. Dalam hal ini, narapidana yang lain dimintanya untuk memegangi Kece agar ia bisa melumuri Kece dengan tinja.

"Kotoran manusianya sudah disiapkan di dalam kamar NB (Napoleon Bonaparte)," terang Andi Rian.

Berdasarkan hasil visum, terdapat luka lebam di sembilan titik di tubuh Muhammad Kece usai dihajar oleh Napoleon.

"Hasil VER (Visum et Repertum) korban menjelaskan ada sembilan luka lebam di sekitar wajah dan satu luka lebam di pinggang sebelah kanan," kata Andi saat dihubungi wartawan, Senin (20/9/2021).

Berdalih Bela Agama

Sebelumnya, Napoleon sudah menyampaikan surat terbuka terkait penganiayaan yang dilakukannya terhadap Kece.

Dalam surat terbukanya, Napoleon menyatakan bahwa ia menganiaya Kece karena tak terima keyakinannya dihina. Tak cuma itu, Napoleon juga menganggap tindakannya sebagai bentuk tindakan tegas dan terukur.

Muhammad Kece babak belur dihajar Irjen Napoleon Bonaparte. (ist)

"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah ku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islam ku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," kata dia.

Berikut isi lengkap surat terbuka Irjen Napoleon Bonaparte terkait penganiayaan yang dilakukannya terhadap Kece.

Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air.

Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya.

Terkait simpang-siurnya informasi tentang penganiayaan terhadap Kace, dapat saya jelaskan sebagai berikut:

1. Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan lil alamin.

2. Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah ku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islam ku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya.

3. Selain itu, perbuatan Kace dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

4. Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu.

5. Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apapun risikonya.

Semoga kita semua selalu dalam perlindungan Allah SWT, dan hidup rukun sebagaimana yang ditauladani oleh para pendiri bangsa kita.

Hormat dan Salamku

Napoleon Bonaparte alias Napo Batara
Inspektur Jenderal Polisi

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: