Liciknya Dosen IAIN Kediri Lecehkan Mahasiswi, Korban Disuruh ke Rumah Dilarang Ajak Teman
Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri berinisial MA benar-benar memiliki akal bulus dan sudah merancang niat untuk memperkosa mahasiswinya.
Betapa tidak, saat meminta mahasiswinya itu datang ke rumahnya untuk memberi bimbingan skripsi, ia menyuruh korban agar datang sendirian dan melarang korban mengajak teman.
Yang lebih mirisnya lagi, MA mengancam korban bahwa dia tidak akan mau memberikan bimbingan skripsi jika korban tetap nekat mengajak teman.
Korban sudah mencium aroma busuk dari dosennya itu sejak sebelum berangkat.
Apalagi, yang dia tahu, teman-temannya bisa bimbingan skripsi bersama-sama di rumah dosennya itu, tetapi ia sendiri malah tidak boleh.
Namun, pikiran buruk ia tepis karena mengingat dosen tidak mungkin berbuat macam-macam. Apalagi, korban berpikir kalau dosennya itu juga punya keluarga di rumah.
Namun ternyata, sesampainya ia di rumah dosen bejat itu, korban mendapati rumah dosennya itu sepi. Tidak ada orang lain selain dosennya itu.
Apa yang dicurigainya sejak awal pun akhirnya benar-benar menjadi kenyataan.
Saat bimbingan skripsi tengah berlangsung, dosen bejat tersebut tiba-tiba memanggil korban dengan sapaan 'Sayang', lalu dilanjutkan dengan sentuhan di pipi.
Saat itu, korban pun mulai ketakutan dan mencoba memberontak. Namun, tepat saat korban memberontak, dosen tersebut malah semakin berani dan menciumnya dengan cekatan.
Terkejut diperlakukan demikian, korban langsung berdiri dan memaki si dosen. Ia kemudian bergegas dan menutup laptopnya dan kabur. Namun, saat akan kabur, roknya ditarik oleh MA hingga ia terjatuh.
Akibat terjatuh, laptop korban ikut terbentur dan rusak. Skripsi yang sudah ia kerjakan separuh jalan pun tak terselamatkan.
Belakangan diketahui MA merupakan kepala program studi (kaprodi) di jurusan yang diambil mahasiswi tersebut.
Oleh pihak rektorat, MA dikenai sanksi berupa pencopotan dari jabatan struktural dan tidak boleh membimbing skripsi untuk dua semester ke depan.
Kasus ini baru terbongkar dan mencuat ke permukaan setelah korban melaporkan apa yang dialaminya ke Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Kediri pada awal Agustus 2021.
Korban memberikan bukti pelecehan seksual yang dialaminya berupa tangkapan layar percakapan di ponsel dan juga rekaman suara.
Setelah kasus ini terbongkar, tim advokasi korban pelecehan seksual di IAIN Kediri menemukan fakta bahwa pelaku pelecehan seksual alias predator seks di IAIN Kediri bukan cuma MA seorang.
Ada beberapa dosen lain yang juga punya perangai sama seperti MA di kampus Islami tersebut.
Hanya saja, sayangnya, tidak ada bukti yang dapat diajukan untuk menjerat pelaku lain selain MA.
Artikel Menarik Lainnya:
- Mengenaskan! Dituduh Mencuri Ponsel, Kemaluan Bocah Ini Dibakar Oknum Berseragam di NTT
- Wanita di Tangerang Ini Sengaja Tinggalkan Bayi Perempuan di Masjid, Aksinya Terekam CCTV
- Pemotor Ini Tabrak Motor Petugas Polres Tangsel saat Lawan Arus, Panik Ada Razia Kendaraan
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: