Selasa, 13 JULI 2021 • 15:18 WIB

Menkes Budi Ibaratkan Obat Covid-19 seperti Dolar, Imbau Perusahaan Tak Lakukan Borong

Author

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. (photo/Twitter/@KemenkesRI)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti perihal kelangakaan obat Covid-19 yang terjadi beberapa waktu belakangan. Ia pun mengibaratkan obat tersebut seperti dolar, dimana begitu kelangkaan dan kemudian akan terjadi kenaikan.

"Bapak Ibu obat ini salah satunya masalahnya ini sama seperti dolar, begitu ini jarang semua rush," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021).

Bahkan dia menyampaikan ada saja pihak yang memborong obat tersebut untuk disimpan di rumah, padahal pembelian obat ini seharusnya menggunakan resep dari dokter.

Adanya hal tersebut, lanjut Budi, membuat kans orang yang membutuhkan obat tersebut menjadi kecil. Apalagi dia menyebut banyak perusahaan yang membeli untuk karyawannya guna mengantisipasi jika terpapar Covid-19.

"Tapi itu mengurangi kans satu orang yang membutuhkan untuk mendapatkan akses dan dia bisa mati. Jadi saya melihat banyak juga perusahaan-perusahaan beli niatnya baik supaya nanti kalau karyawannya ada apa-apa dia udah siapin paketnya, tetapi yang perlu dipahami adalah akibatnya itu menutup kesempatan orang-orang yang sangat membutuhkan sekarang untuk dapat akses itu," bebernya.

Baca Juga: Dokter Lois Sebar Hoaks Terkait Covid-19 di 3 Platform Medsos

Oleh sebab itu, Budi mengimbau perusahaan-perusahaan agar tidak usah membeli obat pemulihan Covid-19 dalam jumlah besar. Meskipun obat tersebut diperuntukan untuk stok atau cadangan berjaga-jaga jika karyawan terpapar.

"Tolong bantu diimbau ke semua perusahaan besar tidak usah membeli. Karena kalau dia membeli, 10.000 dia beli, itu ada 10.000 orang yang kehilangan chance-nya yang benar-benar membutuhkan. Jadi biarkan mekanis secara medis berlaku," tuturnya.

"Ini bukan untuk disimpan dicadangan untuk rasa aman karena ini bahaya, orang nanti obatnya habis kalau dikejar semua kita benar-benar membutuhkan ini diberikan oleh dokter diberikan oleh rumah sakit ke orang-orang yang memang sudah sakit dan membutuhkan," imbuh dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir