Minggu, 04 JULI 2021 • 10:06 WIB

Tak Mau Lagi Urus COVID, Bupati Ganteng AGM Pernah Diduga Beli Pulau Malamber Rp2 Miliar

Author

Kolase foto Pulau Malamber dan Bupati AGM (Google Earth/Instagram)

Sosok Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud (AGM) kembali menjadi "media darling" usai melontarkan pernyataan bahwa dirinya tidak mau lagi mengurusi Pandemi COVID-19 di daerahnya, lantaran jengkel pengadaan barang-barang untuk penanganan Pandemi COVID-19 dipersoalkan.

Selain dinilai tampan dan masih muda, AGM juga diketahui gemar bermain TikTok. Ia sering bikin konten TikTok di mana ia bernyanyi atau membaca ayat-ayat Alquran.

Sebagai pengusaha kaya raya, AGM punya hobi yang tak sembarangan. Hobinya adalah bermain golf dan bermusik. 

Berdasarkan penelusuran Indozone, AGM pernah santer diberitakan membeli Pulau Malamber di Kepulauan Balabalagan (Kepulauan Balabalakang) di Selat Makassar, sekitar 4 jam dari  tenggara Balikpapan, Kalimantan Timur.

Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud. (Instagram)

Pulau Malamber bersama Kepulauan Balabalagan, secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Pulau seluas 1,4 hektare yang berpasir putih dan berhutan hijau rapat itu, dengan keindahan alam yang mempesona, disebutkan dijual oleh seorang oknum warga seharga Rp2 miliar kepada AGM. 

Oknum warga bernama Rajab itu pun disebut-sebut sudah menerima uang muka sebesar Rp200 juta dari AGM, demikian disiarkan ANTARA.

Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud. (Instagram)

Namun, kabar tersebut dibantah AGM melalui kuasa hukumnya, Agus Amri.

"Jadi mewakili Abdul Gafur Mas’ud atau AGM, baik secara pribadi maupun dalam kapasitas beliau sebagai Bupati Penajam Paser Utara, kami menyampaikan bantahan bahwa tidak benar AGM membeli Pulau Malamber tersebut," ujar Agus Amri.

Malah, kata Amri, AGM sama sekali tidak mengetahui perihal jual beli pulau tersebut.

"Kami tidak bisa berkomentar tentang transaksi tersebut, karena bukan pihak kami yang melakukan transaksi. Jadi kami tidak bisa menjelaskan terkait asal usul transaksi atau dari informasi yang beredar ada uang muka jual beli pulau itu sebesar Rp200 juta," kata Agus Amri.

Agus Amri menyampaikan bahwa AGM sangat terganggu dengan pemberitaan tersebut. Penyebutan nama dan jabatan AGM secara terang-terangan dalam berbagai pemberitaan juga disesali Amri, terutama yang hanya memuat pernyataan Camat Balagbalagan, Juara, tentang ihwal penjualan pulau itu.

"Jadi dalam kesempatan ini kami sampaikan hak jawab kami," kata Amri merujuk kepada UU Nomor 40/1999 tentang Pers dan kewajiban jurnalis menayangkan berita yang berimbang.

"Terhadap orang-orang atau pihak-pihak tertentu yang mencetuskan kabar ini, saya tegas menyatakan, ini kami anggap sebagai kebohongan. Selanjutnya tidak menutup kemungkinan kami akan menempuh jalur hukum bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab tersebut," Amri melanjutkan.

Untuk diketahui, Bupati Abdul Gafur Mas’ud adalah Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Pesisir dan Kepulauan Seluruh Indonesia (Aspeksindo). Berkunjung ke pulau-pulau kecil seperti Kepulauan Balagbalagan adalah satu tugasnya sebagai ketua.

Pulau Malamber. (Google Earth)

Pulau Malamber sendiri terdiri dari Pulau Malamber Besar dan Pulau Malamber Kecil.

Pulau Malamber Besar inilah yang disebutkan dijual kepada AGM dan merupakan satu dari 10 pulau berpenghuni, walaupun hanya oleh 4 keluarga. Sedangkan Pulau Malamber Kecil masuk dalam 6 pulau yang tidak berpenghuni.

Kepulauan Balabalagan termasuk dalam Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Bala-Balakang yang merupakan Kawasan Konservasi Perairan. Status ini disebutkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2017 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017-2037.

Kepulauan Balagbalagan juga biasa ditulis Bala-Balakang atau Balabalakang. Kepulauan ini memiliki pasir putih dan terumbu karang berwarna-warni. Gusung-gusung yang ada seperti Gusung Lalungan adalah lokasi penyelaman yang menjanjikan pemandangan yang menakjubkan.

Ayah 6 Anak

AGM sendiri saat ini masih berusia 33 tahun. Ia lahir pada 7 Desember 1987 di Kampung Baru, Balikpapan Barat, Balikpapan.

AGM merupakan putra bungsu dari 8 bersaudara, anak pasangan H. Mas'ud dan Hj. Syarifah Ruwaidah Alqadri. 

AGM banyak menghabiskan masa kecilnya di Kampung baru Balikpapan. Ia mengenyam pendidikan di SD 09 Margasari Balikpapan, lalu melanjutkan ke MTs Negeri 1 Balikpapan dan menempa ilmu agamanya di Darunnajah Islamic Boarding School Ulujami Jakarta.

Pendidikan SMA ia tempuh di SMA Muhammadiyah 1 Samarinda. Kemudian, ia kuliah di STIE APRIN Palembang, jurusan S1 Ekonomi. Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Mulawarman Kalimantan Timur.

AGM menikah dengan Risna, dan saat ini ia sudah dikaruniai 6 anak.  Mereka adalah Muhammad Varos Algaris, Muhammad Radja Faqih Algaris, Muhammad Pangeran Rafi Saddan Algaris, Muhammad Khaisar Ali Ka'bah Mas'ud Algaris, dan Muhammad Kholifa Abdul Latif Khusain Algaris.

Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud bersama istri dan anaknya. (Instagram)

AGM merupakan politikus Partai Demokrat. Saat ini ia bahkan dipercaya sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Balikpapan.

Tahun 2018, ia terpilih sebagai Bupati PPU yang ke-3, menggantikan Yusran Aspar pendahulunya. Ia mulai menjabat sejak 19 September 2018. Masa jabatannya akan berakhir pada 2023.

Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud bersama anaknya. (Instagram)

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: